Polemik Nonaktif Pegawai KPK
DULU BELA KPK, Teten Masduki dan Band Slank Dikritik, Diam saat KPK Dilemahkan
Kabar pelemahan KPK, 'penyingkiran' penyidik handal Novel Baswedan dan 74 pegawai lainnya jadi perbincangan di media sosial.
TRIBUN-MEDAN.com - Kabar pelemahan KPK, 'penyingkiran' penyidik andal Novel Baswedan dan 74 pegawai lainnya jadi perbincangan di media sosial.
Slank yang dikenal getol kampanye anti korupsi disasar karena dianggap diam saat KPK dilemahkan.
Slank sempat trending nomor satu di Twitter,Jumat (14/5/2021.
Baca juga: Tiktok Bagi-bagi THR 100 Miliar Rupiah, Cara untuk Mendapatkan Hadiahnya
Hingga kini balasan di #SlankPenipu masih bermunculan.
Di antara warganet kritik Slank karena tidak bicara hingga nama-nama mantan aktivis dan pegiat antikorupsi dimunculnya.
Mereka adalah Teten Masduki kini menjabat sebagai Menteri UKM, Johan Budi, kini Anggota DPR PDI P dan Fadjroul kini Jubir Presdien
Sebanyak 17 ribu lebih cuitan dibagikan oleh warganet maupun sejumlah aktiviis.
Tagar yang menyangkut nama Slank itu masuk dalam kategori politik.
Lantaran mereka dikaitkan dengan keputusan menonaktifkan 745 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Keputusan tersebut dinilai sebagai upaya pelemahan lembaga anti rasuah itu.
Para penyidik senior dan berprestasi yang sering menangani kasus besar turut dinonaktifkan.
Baca juga: Bikin Pangling Penampilan Terbaru Si Kembar Nakula-Sadewa, Kini Sudah Remaja
Lantas sejak kemarin Slank dianggap sebagai penipu dalam tagar #SlankPenipu.
Seorang aktivis buruh, Bang Iyut dalam akun @kafiradikalis menjelaskan terkait tagar tersebut.
Ia mengungkapkan Slank dinilai penipu karena sikapnya yang berbeda dalam mendukung KPK.
Pada masa kepemimpinan Presiden SBY, Slank vokal membela KPK ketika disenggol.