KKB Papua
Malam-malam TNI-Polri Baku Tembak Dengan KKB, Praka Rafles Masih Sadar Tertembak di Lutut
Fakhiri menyebut Praka Rafles masih berada di lokasi sembari menunggu jemputan untuk dievakuasi guna mendapatkan perawatan medis.
TRIBUN-MEDAN.com - Satu anggota Satgas Nemangkawi mengalami luka tembak di bagian kaki setelah terlibat kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), di Kampung Makki, Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak, Selasa (18/5/2021).
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri menyebutkan kontak tembak terjadi pada pukul 06.20 WIT. Saat itu anggota Satgas Nemangkawi hendak memasuki lokasi yang dikuasai KKB.
"Dari laporan yang diterima, satu anggota bernama Praka Rafles mengalami luka tembak di bagian kaki tepatnya diatas lutut. Kondisi korban dalam keadaan sadar," kata Fakhiri.
Fakhiri menyebut Praka Rafles masih berada di lokasi sembari menunggu jemputan untuk dievakuasi guna mendapatkan perawatan medis.
Hingga kini, kaat Fakhiri, anggota Satgas Nemangkawi masih berada lokasi sembari melakukan langkah-langkah upaya penindakan terhadap KKB.
Baca juga: Pantas Saja Berani Melawan TNI-Polri, Ternyata KKB Papua Punya Sederet Senjata Canggih Ini
"Mereka (KKB) sudah terdesak dengan posisi sekarang ini. Kami juga tidak serta-merta langsung bertindak melainkan mengatur strategi," tambah dia.
Yahukimo Siaga I
Penyerangan dua personel TNI oleh 20 orang tidak dikenal (OTK) di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, juga dibarengi aksi perampasan senjata api.
Senjata api jenis SS2 milik Prada Aryudi dan Praka M Alif Nur yang menjadi korban penyerangan dirampas para pelaku.
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri memastikan aparat keamanan lebih siaga mengantisipasi aksi kekerasan di Yahukimo.
Baca juga: Pertempuran Sengit di Subuh, TNI-POLRI Versus Teroris (KKB) di Papua, Dua Orang Tewas
Terlebih, kini para pelaku yang belum diketahui identitasnya itu telah memiliki senjata api.
"Kita akan melakukan pengejaran terhadap pelaku merampas dua senjata api yang dibawa oleh dua prajurit kita," kata Fakhiri di Jayapura, Selasa (18/5/2021).
Aparat keamanan, kata dia, akan meningkatkan kewaspadaan di wilayah itu setelah insiden perampasan senjata tersebut.
"Tingkat kewaspadaan harus ditingkatkan karena sudah punya senjata api akan muncul kelompok baru lagi yang mengatasnamankan Kodap apa. Jadi perampasan senjata api ini menjustifikasi bahwa dirinya ada di situ," kata Fakhiri.
Untuk mengejar pelaku, Fakhiri segera berkoordinasi dengan Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono.