TRIBUNWIKI
Arang Briket, Hasil Daur Ulang Sampah Organik, Arang Sehat Tanpa Asap
Arang ini tidak memiliki asap dan bau, serta tidak mengandung karsinogenik yang berbahaya bagi kesehatan.
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Siapa yang tak suka makan makanan yang dibakar atau dipanggang.
Selain aroma yang dihasilkan menambah selera, rasa makanan yang dimasak dengan cara dibakar juga lebih enak dinikmati.
Namun makanan yang dibakar dengan arang dari kayu mengandung karsinogenik, yang dapat dilihat dari bagian makanan yang gosong dan berwarna kehitam-hitaman.
Bagian makanan yang gosong ini dapat menjadi pemicu kanker di dalam tubuh, mulai dari kanker payu dara hingga kanker kulit.

Berdasarkan keterangan Rena Arifah, pemilik Rumah Briket Sampah, arang organik menjadi bahan bakar alternatif yang aman dikonsumsi.
Produk yang dihasilkan satu di antaranya adalah arang sehat, arang yang dihasilkan dari pembakaran sampah organik.
Baca juga: Kumpul Hampir Rp 1 Miliar selama Jadi Kurir Sabu, Herry Ditangkap Polisi di Sunggal
Arang ini tidak memiliki asap dan bau, serta tidak mengandung karsinogenik yang berbahaya bagi kesehatan.
Dengan menggunakan arang sehat ini, tak hanya bebas asap dan bau, hasil makanan yang dibakar bisa lebih cepat masak.
"Dari mulai awal pembuatannya hingga akhir dia tidak mengandung potensi sampah, jadi benar-benar nol sampah (zero waste)," kata Rena kepada tribun-medan.com.
Arang sehat ini merupakan solusi untuk para penyuka makanan yang dibakar agar lebih sehat dan ramah lingkungan.
Sampah merupakan hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia.
Jumlah dan jenis sampah sebanding dengan tingkat konsumsi manusia terhadap barang atau material yang digunakan sehari-hari sehingga tidak heran jika keberadaannya selama ini dikenal sebagai sumber permasalahan.
Baca juga: SOSOK Lili Pintauli Siregar, Wakil Ketua KPK Terseret Akibat Kasus Korupsi M Syahrial, Berhubungan?
Sampah B3 bahan beracun dan berbahaya adalah setiap limbah yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun.
Karena sifat dan konsentrasinya dapat merusak lingkungan hidup atau kesehatan manusia.
Potensi sampah yang berasal dari rumah tangga umumnya terdiri dari 75 persen sampah organik.