Pemudik yang Masuk Kabupaten Sergai Siap-siap PCR Massal

Sejumlah pemudik yang masuk ke Kabupaten Sergai siap-siapa menjalani PCR massal yang diadakan pemerintah daerah

Penulis: Indra Gunawan | Editor: Array A Argus
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Petugas Kesehatan melayani warga tes usap (swab test) Covid-19 PCR, di BTKLPP Kelas I Medan, Senin (1/2/2021). Guna mencegah penyebaran dan penularan Covid-19, BTKLPP Kelas I Medan mengadakan tes usap PCR massal gratis setiap hari Senin dengan kuota 100 orang. 

TRIBUN-MEDAN.COM,RAMPAH--Pemkab Serdang Bedagai (Sergai) berencana melakukan pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) massal kepada masyarakat.

Target utama dari PCR massal ini adalah kalangan pemudik yang sempat lolos pemeriksaan.

Untuk pemeriksaan sendiri, akan digratiskan.

Langkah ini sebagai upaya pencegahan penularan virus Covid-19, meskipun saat ini Pemkab Sergai masuk dalam zona oranye. 

Baca juga: Agar Kasus Covid-19 Terkonfirmasi secara Tepat, Dinkes Langkat Gunakan Metode Swab PCR

"Minggu depan program pemeriksaan PCR kita lakukan dan launchingkan. Program kami ini untuk 3.000 orang kategori pemudik baru siap berkerumun ataupun yang memang mempunyai penyakit hipertensi," kata Kadis Kesehatan Sergai, dr Bulan Simanungkalit, Senin (24/5/2021). 

Dia mengatakan, program PCR massal gratis ini bisa didapat di seluruh puskesmas yang ada di Kabupaten Sergai.

Selain sampelnya akan dibawa ke Laboratorium USU, juga akan dibawa ke Laboratorium Deliserdang.

Hasilnya bisa didapat dua atau tiga hari setelah pemeriksaan. 

Baca juga: Melongok Pernikahan Mewah Melissa Ginting-Rocky Soraya, Semua Swab PCR Gratis, Dihadiri Banyak Artis

"Sebenarnya kami tetap melakukan tracing dari dulu. Hanya saja masyarakat tidak bisa kita paksa untuk melakukan PCR," kata Bulan.

Dia mengatakan, PCR gratis tidak hanya diperuntukkan bagi pemudik.

Para pekerja yang datang ke kampung juga bisa melakukan pemeriksaan. 

Bulan menegaskan, tujuan dilakukannya PCR ini untuk mengetahui lebih dini kondisi masyarakat.

"Sekarang masih zona oranye memang. Status enggak masalah, karena ketika satu orang lepas dan tidak diketahui, itu bisa menularkan kepada 20 sampai 30 orang dalam sehari. Jangan sampai hal itu terjadi," pungkas Bulan. (dra/tribun-medan.com). 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved