HEBOH Video Tabung Oksigen Kosong, DPRD Medan Panggil Pihak RS Pirngadi Pekan Depan

Heboh video kemarahan keluarga pasien terkait dugaan tabung oksigen kosong di Rumah Sakit Pirngadi mendapat atensi dari DPRD Kota Medan.

Editor: Juang Naibaho
TRIBUN MEDAN/TANGKAPAN LAYAR VIDEO
Perawat RS Pirngadi Medan (kiri) dan pasien yang tengah kejang-kejang dan meninggal dunia. 

Dia pun menyampaikan pertemuan hari ini untuk mengklarifikasi atas dugaan pelanggaran pelayanan publik yang muncul dalam video viral tersebut.

"Tentu beliau tadi membantah segalanya tidak benar. Ini kemudian masih menjadi catatan dari Ombudsman," katanya.

Abyadi menjelaskan atas video viral itu, Ombudsman mengingatkan ke RSUD Pirngadi untuk meningkatkan pelayanan. Terkhususnya di pihak manajemen unit layanan yang ada di RS Pirngadi.

"Kita lihat terjadinya soal pelayanan antara pasien dan pihak manajemen mungkin karena kurangnya pos pengaduan. Makanya kita minta seluruh informasi tentang pengaduan di Pirngadi agar terinternalisasi secara masif di seluruh ruang rawat inap," ujarnya.

Jika hal itu sudah berjalan dengan baik, menurutnya, setiap persoalan yang dihadapi pasien bisa tersampaikan kepada ke unit manajemen pelayanan pengaduan agar bisa diselesaikan.

"Ketika ini bisa berjalan dengan baik di unit pengaduan saya kira pasti clear dan tidak sampai seperti ini," jelasnya.

Baca juga: MENOHOK Pernyataan Selebgram Ratu Entok soal Perawat RS Pirngadi dan Tabung Oksigen Kosong

Sementara itu Direktur RSUD Dr Pirngadi Suryadi Panjaitan mengatakan pasien yang berada dalam video viral tersebut Unregister.

"Artinya semua pelayanan dan pembiayaan itu ditanggung Pemerintah Kota Medan dari APBD. Makanya kita langsung bentuk tim mulai dari dokter penyakit dalam, paru, dan bedah tulang," sebut Suryadi.

"Jadi masalah dibilang infus, saya rasa tidak benar. Kenapa waktu sekarang baru dikeluhkan. Padahal pasien masuk mulai dari kemarin tidak ada. Kita layani pengobatannya, dokternya, dan lain-lain. Saya rasa mengeluh itu tidak pantaslah," lanjutnya.

Selain itu, untuk masalah laporan ke kepolisian atas arahan dari Wali Kota Medan pihaknya membatalkan. Dia menjelaskan kemungkin keluarga terlalu emosional karena kehilangan orangtua sehingga membuat pernyataan viral tersebut.

"Tapi lain kali, saya harap itu tidak terjadi lagi. Karena banyak dampaknya, bukan hanya keluarga tapi ke masyarakat sekitar juga," ujarnya.

"Memang sempat mau dilapor cuma karena ada saran dari pak pimpinan sehingga kita batalkan. Ya kita mau bilang Pirngadi sudah berusaha memberikan yang terbaik," tandasnya.

Menurut Suryadi, soal tabung oksigen kosong tidak benar. Karena menurutnya tabung oksigen tersebut masih berisi 250 liter. Dia imbau seharusnya jika ada persoalan serupa diselesaikan terlebih dahulu di unit pengaduan untuk mengajukan komplain.

Sebelumnya diberitakan, beredar video viral berdurasi 56 detik di salah satu akun di Instagram yang menyebutkan bahwa seorang pasien mendapatkan pelayanan buruk di RS Pirngadi Medan, Rabu (26/5/2021).

Baca juga: Detik-detik Jeritan Pilu Melihat Sang Ibu Kritis karena Tabung Oksigen Kosong, Tanggapan RS Pirngadi

Dalam video tersebut, orang yang merupakan anak pasien berteriak bahwa ibunya meninggal dunia karena petugas rumah sakit tidak mengganti tabung oksigen.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved