News Video
Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sumut Bahas Potensi Migas Bersama Wali Kota Medan
Sehingga dalam tema seminar tersebut, Wali Kota juga membahas mengenai pedistribusian migas di Indonesia terkhusunya di Kota Medan.
Penulis: Angel aginta sembiring |
Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sumut Bahas Potensi Migas Bersama Wali Kota Medan
TRIBUN-MEDAN. com, MEDAN - Wali Kota Medan M. Bobby Afif Nasution hadiri seminar hari lahir Pancasila yang diselenggarakan oleh Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sumatera Utara.
Ketua GMNI Sumut Daniel Sigalingging M,Si mengatakan seminar ini merupakan rangkaian acara hari lahir Pancasila dan pembukaan kaderisasi tingkat menengah GMNI yang digelar selama lima hari di LPMP Sumatra Utara.
"Wali Kota membahas mengenai bagaimana sebenarnya potensi migas saat ini di Indonesia, kemudian bagaimana sebenarnya migas tidak hanya berbicara hulu tetapi juga berbicara hilir, " katanya kepada Tribun-Medan, di Aula Sisingamangaraja XII, Jalan Bunga Raya nomor 96, Kota Medan, Selasa (1/6/2021).
Lanjutnya, seminar hari lahir Pancasila ini mengangkat tema Optimalisasi Migas untuk Mewujudkan Berdikari dalam Ekonomi.
Sehingga dalam tema seminar tersebut, Wali Kota juga membahas mengenai pedistribusian migas di Indonesia terkhusunya di Kota Medan.
"Seperti kita ketahui, bagaimana migas ini sebenarnya juga mendorong UMKM, karena mayoritas UMKM bergantung terhadap migas, " ujarnya.
Sambungnya, sehingga dengan mengoptimalkan migas dari hulu ke hilir sama dengan saat ini menolong dan membantu UMKM agar tetap eksis.
Ketua GMNI Sumut mengatakan dengan membawa narasumber dari SKK Migas Arilda Septania dan pembicara Wali Kota Medan M Bobby A Nasution, dapat memberikan pemahaman mengenai konsep Trisakri yang dikatakan Bubg Karno seperti satu diantaranya mengenai berdikari dalam bidang ekonomi.
"Makanya kita membahas Migas, Migas ini kan merupakan satu diantara kekayaan alam asli Indonesia bagaimana supaya Migas ini dapat teroptimalkan, " tuturnya.
Ia berkeyakinan apabila migas ini dapat dioptimalkan maka akan dapat mendorong Indonesia berdikari dalam bidang ekonomi.
"Artinya secara ekonomi kita tidak harus terintefensi oleh IMF ataupun Lembaga-lembaga asing yang mencoba merongrong negara kita dengan sistem ekonomi kapital, " tutupnya.
(Cr9/Tribun-Medan.com)