Tragedi KMP Ihan Batak
Getir Sarat Duka, Ayah Korban Insiden KMP Ihan Batak Kisahkan Sempat Beri Pelampung pada Putrinya
Hari Senin kami gerak dari rumah. Niatnya itu mau lihat festival mangga di Samosir. Yang di dalam mobil itu saya istri sama anak dan satu keponakan.
Penulis: Indra Gunawan | Editor: Randy P.F Hutagaol
Setibanya di Pelabuhan Ambarita, KMP Ihan Batak kemudian menurunkan ramp door atau pintu yang berfungsi sebagai jembatan penyeberangan kendaraan ke pelabuhan.
Satu persatu kendaraan melintas, baik itu motor maupun mobil.
Tiba-tiba saja, ramp door KMP Ihan Batak patah.
Mobil Avanza yang berisi empat orang penumpang di antaranya H Zulkarnaen (76), Hj Farida (72), Desy Marizdayani (32), ketiganya warga Kota Tebingtinggi dan Neiny Safrina (33) warga Kota Siantar, jatuh ke Danau Toba.
Posisi mobil sempat tenggelam, sehingga menyebabkan satu orang penumpang atas nama Desy Marizdayani meninggal dunia.
Kehabisan Nafas
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengatakan pihaknya masih menyelidiki kasus jatuhnya mobil Avanza dari KMP Ihan Batak.
Berdasarkan laporan sementara, penyebab jatuhnya mobil Avanza itu karena ramp door KMP Ihan Batak patah.
Sejauh ini, polisi masih mendalami kenapa ramp door itu patah, apakah karena tidak pernah diperiksa, atau karena alasan lain.
Sebab diketahui, bahwa KMP Ihan Batak ini belum lama beroperasi.
Bahkan, biaya pembuatan kapal terbilang cukup fantastis.
"Dari laporan yang kami terima, penyebab korban (Desy Marizdayani) korban meninggal dunia karena terlalu banyak meminum air, sehingga kesulitan bernafas," kata Hadi.
Pascakejadian, jenazah korban sempat dibawa ke Puskesmas Ambarita.
Selanjutnya, korban dan keluarganya yang selamat dibawa pulang ke Kota Tebingtinggi.
Lihat Festival Mangga