Tragedi KMP Ihan Batak

Getir Sarat Duka, Ayah Korban Insiden KMP Ihan Batak Kisahkan Sempat Beri Pelampung pada Putrinya

Hari Senin kami gerak dari rumah. Niatnya itu mau lihat festival mangga di Samosir. Yang di dalam mobil itu saya istri sama anak dan satu keponakan.

Penulis: Indra Gunawan | Editor: Randy P.F Hutagaol
Tribun-medan.com/ Indra Gunawan
KORBAN KMP IHAN BATAK - Dodi abang kandung Desy Marizdayani mendapat pelukan dari keluarga yang datang bertakziah ke rumah orangtuanya untuk melihat adiknya yang tewas dalam musibah di Danau Toba Selasa, (1/6/2021). (Tribun-medan.com/ Indra Gunawan) 

TRIBUN-MEDAN.com- Isak tangis keluarga pecah.

Ratap tangis tidak terbendung saat satu per satu keluarga datang dan melihat jenazah Desy Marizdayani (32).

Diketahui kalau Desy merupakan korban insiden Kapal Motor Penumpang (KMP) Ihan Batak saat hendak bersandar di dermaga, Selasa (31/5/2021).

Desy disemayamkan di rumahnya di komplek perumahan BTN Kampung Lalang Kelurahan Rantau Laban Kecamatan Rambutan Kota Tebing Tinggi, Selasa (1/6/2021).

Desy adalah salah satu penumpang mobil Toyota Avanza BK 1421 QP yang jatuh ke danau toba dari KMP Ihan Batak di dermaga Ambarita Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir.

Ratusan pelayat tampak silih berganti datang ke rumah duka sebelum jenazah dimakamkan di Tempat Pemakaman Muslim di dekat rumah.

Informasi yang dikumpulkan jenazah korban tiba di rumah duka pada Senin malam sekira pukul 21.00 WIB. Mulai malam itu juga papan bunga ucapan duka cita juga ikut berdatangan.

Abang kandung korban, Dodi tampak begitu lemas saat itu.

Ia tampak lebih banyak berdiam diri termenung.

Ia baru saja tiba, di mana selama ini berdomisili di Tapanuli Selatan karena kepentingan pekerjaan.

Tidak banyak kata-kata yang bisa ia sampaikan ketika ada para warga dan keluarganya yang menyalaminya di pintu gerbang pagar rumah.

Sesekali ia pun mendapat pelukan penghiburan dari para keluarga dan memintanya untuk tetap sabar menghadapi cobaan.

Ayah Almarhumah, H Zulkarnain Tanjung (76) saat diwawancarai tak bisa menyembunyikan kesedihannya.

Ia mengaku sangat terpukul atas kejadian yang mereka alami.

Ia tidak menyangka kalau niat mereka untuk berlibur bisa berakhir duka.

"Hari Senin kami gerak dari rumah. Niatnya itu mau lihat festival mangga di Samosir. Yang di dalam mobil itu saya istri sama anak dan satu lagi ada keponakan," ucap Zulkarnain.

Ia mengaku saat itu tidak ada melihat tanda-tanda kalau ramp door atau pintu yang berfungsi sebagai jembatan penyeberangan kendaraan ke pelabuhan akan putus.

Sempat dijelaskannya kalau posisinya saat itu ia sedang menyetir sedangkan anaknya itu berada di sampingnya di kursi depan.

"Kupikir dia selamat dan sudah keluar karena sempatnya dia ku kasih pelampung," kata Zulkarnain.

Saat bercerita kepada Tribun Medan air mata Zulkarnain masih membasahi pipi sebelah kirinya.

Ia pun tidak sanggup berbicara banyak lagi saat itu.

Dibanding anaknya si Dodi ia tampak lebih tegar.

"Saya nggak bisa komentar. Harapan kami ya doain saja supaya kami bisa sabar dengan kejadian ini. Nggak usah di foto-fotolah, tolong nggak usah lah ya nanti kami trauma lagi melihat gambarnya," ucapnya dengan suara halus.

FAKTA-FAKTA Mobil Avanza Jatuh ke Danau Toba dari KMP Ihan Batak

Tragedi jatuhnya mobil Avanza BK 1421 QP ke Danau Toba ketika hendak turun dari KMP Ihan Batak menjadi perhatian masyarakat.

Apalagi, KMP Ihan Batak itu belum lama diresmikan.

Bahkan, peresmiannya dihadiri Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun www.tribun-medan.com, berikut adalah fakta-fakta jatuhnya mobil Avanza hitam berisi empat orang penumpang tersebut.

Kronologis Kejadian

Menurut pihak kepolisian, kasus ini bermula saat KMP Ihan Batak berangkat dari Pelabuhan Ajibata, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba menuju Pelabuhan Ambarita, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Senin (31/5/2021) sekira pukul 14.00 WIB.

Saat itu cuaca tengah hujan deras.

Setibanya di Pelabuhan Ambarita, KMP Ihan Batak kemudian menurunkan ramp door atau pintu yang berfungsi sebagai jembatan penyeberangan kendaraan ke pelabuhan.

Satu persatu kendaraan melintas, baik itu motor maupun mobil.

Tiba-tiba saja, ramp door KMP Ihan Batak patah.

Mobil Avanza yang berisi empat orang penumpang di antaranya H Zulkarnaen (76), Hj Farida (72), Desy Marizdayani (32), ketiganya warga Kota Tebingtinggi dan Neiny Safrina (33) warga Kota Siantar, jatuh ke Danau Toba.

Posisi mobil sempat tenggelam, sehingga menyebabkan satu orang penumpang atas nama Desy Marizdayani meninggal dunia.

Kehabisan Nafas

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengatakan pihaknya masih menyelidiki kasus jatuhnya mobil Avanza dari KMP Ihan Batak.

Berdasarkan laporan sementara, penyebab jatuhnya mobil Avanza itu karena ramp door KMP Ihan Batak patah.

Sejauh ini, polisi masih mendalami kenapa ramp door itu patah, apakah karena tidak pernah diperiksa, atau karena alasan lain.

Sebab diketahui, bahwa KMP Ihan Batak ini belum lama beroperasi.

Bahkan, biaya pembuatan kapal terbilang cukup fantastis.

"Dari laporan yang kami terima, penyebab korban (Desy Marizdayani) korban meninggal dunia karena terlalu banyak meminum air, sehingga kesulitan bernafas," kata Hadi.

Pascakejadian, jenazah korban sempat dibawa ke Puskesmas Ambarita. 

Selanjutnya, korban dan keluarganya yang selamat dibawa pulang ke Kota Tebingtinggi. 

Lihat Festival Mangga

Dari penuturan keluarga korban kepada polisi, sebelum insiden terjadi mereka berniat pergi ke Simalombu, Kabupaten Samosir.

Saat itu, ada kegiatan festival mangga.

Karena ingin menghabiskan waktu libur bersama, korban beserta keluarga pergi untuk menyaksikan festival tersebut.

Namun nahas, saat akan menyeberang ke Pelabuhan Ambarita, ramp door KMP Ihan Batak patah.

Mobil yang ditumpangi korban dan keluarga jatuh ke Danau Toba. 

"Mereka ini mau liburan melihat festival mangga di Simalombu, Kabupaten Samosir," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi. 

Terkait hal ini, Hadi pun mengaku pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Berbiaya Rp 32 Miliar

KMP Ihan Batak belum lama diresmikan oleh Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan bersama Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi.

Peresmiannya dilakukan pada Sabtu, 2 Maret 2019 silam di pelabuhan fery Ajibata.

Tapi sayangnya, baru saja diresmikan, KMP Ihan Batak justru menelan korban.

Menurut informasi, ada seorang penumpang yang meninggal dunia akibat jebolnya ramp door (pintu) Ihan Batak.

Penumpang tersebut dikabarkan sempat terjepit di mobil Avanza hitam BK 1421 QP. 

Diketahui, bahwa KMP Ihan Batak ini menelan biaya Rp 32 miliar. 

KMP Ihan Batak yang baru diresmikan itu sudah beroperasi sejak Desember 2018 dengan melayani rute Ajibata-Ambarita. 

KMP Ihan Batak mampu mengangkut 280 penumpang kendaraan campuran 32 unit, dan ABK 10 orang.

Sedangkan penggeraknya, mesin induk 2×800 hp dan kapal mempunyai volume 300 GT.

KMP Ihan Batak dikerjakan di Pare-parean Tobasa, selama 15 bulan yang dimulai dari Agustus 2017 hingga November 2018. 

Dengan adanya kapal penyeberangan KMP Ihan Batak ini, awalnya diharapkan dapat memperlancar konektivitas antara pulau Sumatera Utara dengan pulau Samosir. 

Kemudian meningkatkan pelayanan transportasi yang berkeselamatan internasional.

Dengan demikian serta peningkatan pertumbuhan ekonomi di sekitar kawasan Danau Toba, mengingat Danau Toba diarahkan untuk destinasi pariwisata yang bertaraf internasional.

Operasional KMP Ihan Batak Resmi Dihentikan Setelah Mobil Avanza Nyebur ke Danau Toba

Dinas Perhubungan Kabupaten Toba mengambil langkah tegas terkait jatuhnya mobil Avanza saat akan turun dari KMP Ihan Batak menuju Pelabuhan Ambarita di Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir.

Saat ini, Operasional KMP Ihan Batak dihentikan.

Menurut Plt Kadishub Pemkab Samosir Sardo Rumapea, langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya penyelidikan piahk terkait.

"Sekarang KMP Ihan Batang tidak beroperasi, karena kasus kemarin masih dalam penyelidikan," kata Sardo Rumapea, Selasa (1/6/2021).

Namun, Sardo tak menjelaskan lebih lanjut sampai kapan Operasional KMP Ihan Batak dihentikan.

Sardo cuma bilang, pihaknya bersama aparat kepoilsian tengah mendalami tragedi patahnya ramp door  KMP Ihan Batak. 

"Lagi perbaikan sekarang ini," katanya. 

Informasi terakhir, korban meninggal dunia akibat jatuh ke Danau Toba bernama Desy Marizdayani kabarnya sudah dibawa keluarga ke rumah duka di Kota Tebingtinggi.

Untuk memastikan lebih lanjut tragedi tersebut, www.tribun-medan.com masih berupaya mewawancarai sejumlah pihak, termasuk korban selamat kemarin.

(dra/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved