Agar tak Keluyuran saat Covid Melonjak, Ibu Minta Anaknya Diberi Pangkasan Paling Jelek
Banyak yang menganggap strategi ekstrem sang ibu sangat kejam, tetapi mungkin efektif membuat anaknya berada di rumah selama Lockdown Level 3.
TRIBUN-MEDAN.COM - Seorang ibu di Kaohsiung, Taiwan selatan, meminta tukang pangkas membuat model rambut paling jelek untuk anaknya yang berusia 15 tahun.
Tujuannya agar sang anak tidak berani keluyuran di luar rumah, nongkrong bareng teman-temannya di saat pandemi Covid mengganas di Taiwan.
Hingga Jumat 4 Juni 2021, Pusat Komando Epidemi Pusat (CECC) melaporkan 474 kasus baru COVID-19 dengan 21 kematian.
Sehingga total kasus COVID-19 Taiwan menembus angka 10.000 sejak pandemi awal tahun 2020.
Dari 474 kasus baru COVID-19, 472 infeksi domestik dan 2 kasus merupakan impor (dibawa WNA).
Untuk meredam lonjakan COVID-19 Kini Taiwan menerapkan lockdown Level 3.
Kisah ibu yang tega membuat anaknya punya rambut mengerikan dilontarkan sang tukang pangkas di akun grup facebook, 30 Mei 2021.
Tukang pangkas di Kaohsiung bermarga Huang mengatakan seorang ibu memintanya untuk memberi putranya yang berusia 15 tahun gaya rambut paling jelek agar "tak berani keluar".

Wanita itu menjelaskan dirinya khawatir putranya akan berkeliaran di luar nongkrong bareng teman-temannya jika diberi model rambut biasa.
Dia meminta Huang memberinya model rambut yang buruk sehingga dia akan malu dilihat oleh teman-temannya.
Dalam wawancara dengan EBC News yang diposting 31 Mei 2021, Huang mengatakan bahwa dia awalnya mempertimbangkan untuk memotong rambutnya agar terlihat seperti virus COVID-19.
Namun, dia memutuskan untuk tidak melakukannya karena khawatir, malah kliennya ingin memamerkannya kepada teman-temannya.
Akhirnya Huang memilih untuk mencukur bagian atas kepala remaja itu hingga benar-benar botak, meninggalkan cincin tipis rambut di sekitar sepertiga bagian bawah kepalanya.

Potongan rambut memiliki efek yang diinginkan, kliennya menangis dan berseru, "Saya tidak ingin keluar!"
Banyak netizen membandingkan penampilan baru anak itu dengan mantan Wali Kota Kaohsiung Han Kuo-yu, sementara yang lain mengira dia mirip dengan karakter botak Sha Wujing dalam Film Journey to the West yang yang di Indonesia diberi judul Kera Sakti.
Banyak yang menganggap strategi ekstrem sang ibu sangat kejam, tetapi mungkin efektif membuat anaknya berada di rumah selama Lockdown Level 3.
"Orang tua ini benar-benar kejam, tetapi saya harus mengatakan bahwa anak itu pasti akan dengan patuh tinggal di rumah."
"Memotong rambutnya dengan cara ini jauh lebih keren dan mencuci rambut akan jauh lebih mudah."
"Ini akan menjadi sebulan sebelum dia ingin keluar. Dia harus dianugerahi Hadiah Nobel untuk pencegahan epidemi." (taiwannews.com.tw)