Dapat Pelecehan Seksual dari Rekan, Anggota Militer Wanita Korsel Bunuh Diri, Presiden Turun Tangan
Perwira militer wanita tersebut diduga melakukan bunuh diri karena mendapatkan pelecehan seksual dari rekan satu timnya.
Penulis: Liska Rahayu | Editor: Liska Rahayu
TRIBUN-MEDAN.com – Jaksa militer, polisi militer dan Kementerian Pertahanan Nasional Korea Selatan akan membentuk tim investigasi gabungan guna menyelidiki kasus bunuh diri seorang perwira militer wanita.
Perwira militer wanita tersebut diduga melakukan bunuh diri karena mendapatkan pelecehan seksual dari rekan satu timnya.
Insiden yang mengejutkan tersebut baru-baru ini terjadi di Korea Selatan.
Militer Korea Selatan menegaskan akan mengklarifikasi apakah unit perwira wanita sengaja menyembunyikan insiden tersebut dan meremehkan kasus bunuh diri itu.
Baca juga: Akhirnya Korea Utara Pamer Rudal Balistik Terbesar, Korea Selatan dan Amerika Ketar-ketir
Baca juga: GARA-GARA Kedapatan Menjual Film Drakor dan Musik Korsel, Kim Jong Un Eksekusi Mati Warganya
Pada tanggal 3 Juni, Presiden Korea Selatan Moon Jae In meminta penyelidikan untuk mengklarifikasi dugaan pelecehan seksual di militer.
Di mana insiden ini menyebabkan kematian seorang perwir wanita muda.
“Sangat memilukan memikirkan korban, yang pasti putus asa memilih untuk mengakhiri hidupnya seperti itu.” Kata Moon, menurut juru bicara Park Kyung Mee.
Korban yang berpangkat sersan ditemukan tewas di sebuah kamar pribadi di pangkalan militer Kota Seosan bulan lalu.
Hampir tiga bulan yang lalu, sersan wanita itu melaporkan telah dilecehkan secara seksual oleh seorang rekan.
Dia menyebutkan rekannya itu memaksanya menyentuh bagian sensitif orang itu ketika mereka berdua berada di mobil yang sama.

Keduanya berada di dalam mobil untuk kembali ke markas setelah menghadiri pesta pertemuan yang terpaksa sersan wanita itu hadiri.
Pesta tersebut diadakan di luar pangkalan dengan sekitar lima perwira ikut berpartisipasi.
Baca juga: BTS Tingkatkan Ekonomi Korea Selatan Hingga 1,7 Triliun Won Lewat Lagu Dynamite
Baca juga: BTS Dapat Ucapan dari Presiden Korea Selatan setelah Lagu Dynamite Jawarai Billboard Hot 100
Meskipun perwira militer dilarang menghadiri pertemuan yang tidak perlu karena aturan jaga jarak sosial selama pandemi Covid-19.
Keluarga korban mengatakan, ketika serwan wanita itu melapor ke atasnnya, unit tetap tidak mengambil tindakan yang tepat.
Mereka malah menyarankannya untuk berdamai dengan tersangka.

Angkatan Udara Korea Selatan tidak mengambil tindakan untuk menangani tersangka yang bermarga Jang tersebut sampai insiden ini terungkap.
Hal ini tentu saja membuat publik gempar.
Pada 2 Juni, Jang ditahan untuk penyelidikan setelah Kementerian Pertahanan Nasional Korea secara resmi terlibat.
Angkatan Udara Korea Selatan dikatakan gagal melaporkan insiden pelecehan seksual yang menyebabkan sersan wanita itu bunuh diri kepada Kementerian Pertahanan Nasional.
Hal ini menimbulkan kecurigaan bahwa militer sengaja menutupinya.
“Semua personel militer yang diduga menutup-nutupi kejadian dan mengancam korban akan dipanggil untuk penyelidikan. Kami akan menyelesaikan kasus ini.” Kata seorang pejabat militer.

Baca juga: Administrasi Tenaga Kerja Militer Korea Selatan Umumkan BTS Tetap Harus Jalani Wajib Militer
Baca juga: Tentaranya Tembak dan Bakar Pegawai Pemerintahan Korea Selatan, Kim Jong Un Minta Maaf
Setelah kejadian itu dilaporkan ke Kementerian Pertahanan, keluarga korban juga menyebut korban juga telah dilecehkan secara seksual oleh petugas lainnya sebelumnya.
Satu petugas menyarankan korban untuk tenang dalam insiden terbaru ini.
Sedangkan petugas lainnya adalah seorang anggota militer yang untuk sementara dipindahkan ke unit korban, kata pengacara Kim Jeong Hwan.
Pengacara Kim membenarkan bahwa keluarga korban sedang mengumpulkan informasi dan mengajukan tuntutan tambahan kepada penyelidik militer untuk menuntut ketiga petugas tersebut.
(yui/tribun-medan.com)