Viral Medsos
Kisah Order Fiktif Makanan dengan Total Pesanan hingga Rp 1 Juta Viral di Media Sosial TikTok
Penipuan atau prank itu dialami oleh seorang pengemudi ojek online di Yogyakarta pada 31 Mei 2021.
Akhirnya, driver itu tidak menemukan orang yang dimaksud (Eva).
Dewo mengatakan, saat ini uang milik driver itu sudah diproses Gojek untuk dikembalikan ke saldo driver.
"Lapor ke Kantor lewat CS Jakarta," kata Dewo.
Sementara itu, makanan yang dipesan dibagi-bagikan ke masyarakat yang membutuhkan.
Tanggapan Gojek
VP Corporate Affairs Food Ecosystem Gojek, Rosel Lavina, mengatakan Gojek mengecam segala jenis perbuatan pelanggan yang merugikan mitra driver Gojek.
"Mitra driver Gojek yang mendapatkan pesanan namun tidak dapat mengantarkan pesanan tersebut ke tangan pelanggan karena prank, atau tindakan dalam bentuk canda atau olok-olok yang bertujuan untuk hiburan dan merugikan, dapat mengklaim pesanan tersebut ke kantor Gojek. Atau, langsung menyumbangkan pesanan tersebut ke Panti Asuhan atau Panti Jompo sesuai dengan ketentuan SOP yang berlaku untuk mendapatkan penggantian atas kerugian yang dialami," kata Rosel kepada Kompas.com, Jumat (4/6/2021).
Tidak mengalami kerugian secara materi
Sementara itu, Head of Regional Corporate Affairs Gojek, Arum Kurniasih Prasodjo, menjelaskan, driver di Jogja yang mendapatkan order fiktif itu tidak mengalami kerugian secara materi.
"Terkait kejadian pesanan GoFood yang dialami salah satu mitra driver Gojek di Jogja, kami pastikan bahwa tidak ada kerugian materi yang dialami oleh mitra driver kami," ujar Arum kepada Kompas.com, Jumat (4/6/2021).
Arum menjelaskan, Gojek menggunakan teknologi Super Partner GoFood. Dengan demikian, pesanan yang dibuat pelanggan langsung diterima oleh merchant McDonald’s/
Dengan demikian, driver tidak perlu membayar tunai karena pembayaran ke merchant dilakukan melalui saldo akun driver Gojek.
"Seharusnya mitra driver menerima uang tunai dari pelanggan. Namun, setelah driver Gojek melaporkan order fiktif, pihak Gojek langsung mengembalikan saldo akun mitra driver dan memblokir akun pelanggan yang membuat pesanan tersebut," ujar dia.
Menurut Arum, makanan yang telah dipesan disalurkan oleh pengemudi ke panti asuhan sesuai prosedur kejadian order fiktif.
Pihak Gojek mengimbau masyarakat agar tidak melakukan hal-hal yang dapat mengganggu aktivitas mitra Gojek apalagi yang bersifat tidak pantas.
"Gojek siap mengambil tindakan tegas, mulai dari pemblokiran akun sampai proses hukum lebih lanjut apabila diperlukan," kata Arum.