Muhammad Ghaza Dihujat hingga Disentil Soal Dosa Jariyah Usai Ungkap Perbuatan Aa Gym pada Teh Ninih

Sontak curhatan anak Aa Gym itu berhasil menyita perhatian publik.

Baca juga: Belum Juga Nikah, Oki Setiana Dewi Ungkap Kriteria Jodoh untuk Ria Ricis, Berharap Ada yang Melamar

Baca juga: Ayu Ting Ting Akhirnya Buka Suara, Ungkap Pernikahannya sama Adit Jayusman Dibatalkan Gegara Hal Ini

Muhammad Ghaza Al Ghazali menulis status di Facebooknya tentang seseorang laki-laki yang diduga ayahnya, yaitu Aa Gym, yang menyakiti sang ibu, Teh Ninih.

Di sisi lain, Muhammad Ghaza Al Ghazali juga membeberkan jika dirinya menilai sang Ayah, Aa Gym justru mempermainkan sang ibu.

Bahkan dia menilai As Gym memberikan janji palsu akan menikahi sang bunda lagi sejak tahun 2020 lalu.

Menariknya, Muhammad Ghaza Al Ghazali malah meminta kepada para pembaca atau netizen untuk bertindak.

Namun Muhammad Ghaza Al Ghazali tak menjelaskan tindakan seperti apa yang diinginkannya dan diharapkannya kepada warganet.

Baca juga: Kerap Dampingi Presiden Soekarno Dulu, Kakek Ashanty Ternyata Bukan Orang Sembarangan,Ini Profesinya

"Nampaknya kemarin ada sedikit permainan di pengadilan."

"Begitulah, manusia. Barangkali, waktu 15 tahun belum cukup untuk menyiksamu, mungkin beliau masih perlu waktu untuk merasa puas."

"Namun maaf. Sudah cukup. Sudah cukup sampai di sini permainannya."

"5 Juni 2020, lusa adalah tepat satu tahun setelah engkau dicerai, dan sampai detik ini engkau digantung, dipermainkan."

"Maaf saya tidak bisa diam. Wahai anda pembaca, Bertindaklah!" tulis Muhammad Ghaza Al Ghazali dalam unggahan Facebooknya dikutip dari akun gosip @mak_inpoh.

Baca juga: Di Acara Ini, Luna Maya Berderai Air Mata Kenang Hubungannya dengan Ariel Noah, Ini Kata Dewi Sandra

Dari curahatan Muhammad Ghaza, tampaknya dia menginginkan penderitaan sang ibu cukup sampai di sini.

Bahkan dari tulisannya itu, tampaknya Muhammad Ghaza Al Ghazali rela meski sekalipun Aa Gym tak lagi bersama dengan Teh Ninih.

"Rasanya cukup bagiku penderitaanmu. Sudah waktunya bagimu tersenyum."

"Sudah cukup tangisanmu. Cukup, waktunya bahagia. Meskipun tidak bersama-sama," jelas Muhammad Ghaza.