Lakalantas Maut
Pengendara Scoopy Tak Sabar, Coba Nyalip tapi Tergilas Ban Truk Pertamina, Tewas di Tempat
Seorang pria, pengendara Honda Scoopy kehilangan nyawa dengan kondisi mengenaskan. Coba menyalip tapi hilang kendali. Tewas di tempat.
Penulis: Dedy Kurniawan | Editor: Randy P.F Hutagaol
Laporan Wartawan Tribun Medan / Dedy Kurniawan
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Seorang pria, pengendara Honda Scoopy kehilangan nyawa dengan kondisi mengenaskan.
Pengendara Scoopy ini digilas truk BBM PT Pertamina.
Kecelakaan maut ini terjadi di Jalan KL Yos Sudarso Km 19, Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, Senin sore sekira pukul 18.00 WIB (7/6/2021).
Dari identitas Kartu Tanda Penduduk (KTP), diketahui bahwa korban Muhammad Riski, kelahiran 22 Juli 2000.
Selepas insiden, hampir separuh tubuh korban remuk.
Baca juga: Polisi Periksa Sopir Truk yang Melindas Pengendara Scoopy di Jalan Yos Sudarso
Warga berinisiatif menutupi jasad mengenaskan tersebut.
"Tadi korban mau motong jalan dari jalur kiri, tiba-tiba tetabrak truk Pertamina, korban sempat tergilas ban truk Pertamina. Langsung meninggal dunia di tempat," kata Wahyu warga sekitar.
Akibat kejadian ini, akses jalan di KL Yos Sudarso Km 19 macet total.
Ditaksir kemacetan panjang terjadi sampai 5 kilometer.
Ratusan orang, dari warga setempat dan pengendara lalu lintas yang hendak menyaksikan jadi penyebab kemacetan.
Warga yang melihat korban, menutup kondisi tubuh korban dengan karpet hitam.
Sopir truk Pertamina yang menabrak korban dikabarkan telah kabur, melarikan diri.
Sementara mobil tanki minyak Pertamina berplat polisi BK 8643 WO ditinggal oleh sopir sekitar 15 meter dari lokasi korban terkapar.
LAKALANTAS Maut di Limapuluh - Laga Kambing Minibus Renggut Nyawa, Ini Kondisi 7 Penumpang Lainnya
Beredar video kecelakaan laga Kambing antara dua mobil penumpang jenis minibus.
Dari informasi yang berhasil dihimpun Tribun Medan, kecelakaan lalulintas tersebut terjadi di Jalan lintas Sumatera tepatnya Medan-Kisaran KM 123 – 124, di Dusun I Desa Perkebunan Limau Manis, Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batubara.
Dari informasi yang berhasil dihimpun Tribun Medan kejadian tersebut terjadi pada Rabu (2/6/2021) kemarin.

Laga Kambing antara mobil Nissan Grand Livina dengan nomor polisi BK 1144 BB kontra mobil Toyota Avanza dengan nomor polisi BK 1228 JL, mengakibatkan tujuh orang luka-luka dan satu meninggal dunia.
Terkait kejadian video yang beredar di grub WhatsApp milik wartawan, Kasat Lantas Polres Batubara, AKP Eridal Fitra yang dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.

Namun dijelaskannya, kejadian tersebut terjadi pada Rabu kemarin.
"Benar, kemarin ada kecelakaan lalulintas di jalinsum, tepatnya di Kecamatan Limapuluh Polres Batubara. Dalam kejadian tersebut satu orang meninggal dunia, lima luka berat dan dua luka ringan," ujarnya, Kamis (3/6/2021).
Adapun identitas pengemudi Nissan Grand Livina yakni Alfin Hariadi (33) warga Dusun Kelembis, Sukaraja, Kabupaten Batubara.
Sementara identitas pengemudi Toyota Avanza yakni, Zulfan (49) warga Jalan Bersama, Kecamatan Medan Tembung.
Lanjut Kasat Lantas, awalnya mobil Nissan yang datang dari arah Medan menuju Kisaran mengalami pecah ban belakang, sehingga berjalan ke sisi kanan.
"Namun pada saat bersamaan, Toyota Avanza yang datang dari arah berlawanan tidak dapat mengelak hingga terjadi kecelakaan hingga penumpangnya mengalami luka-luka dan meninggal dunia," ungkapnya.
Adapun data para korban yang berhasil dihimpun yakni, Farida Hanum (61) penumpang Toyota Avanza, mengalami luka dan meninggal dunia.
Untuk pengemudi Toyota Avanza, Zulfan mengalami sakit di bagian dada dan terasa sesak.
Evi Sawitri (53) warga Jalan Bakti Gang Langgar mengalami luka pada pelipis, kaki kanan patah dan bengkak. Saat ini masih dirawat di RSUD Batubara.
Arif (20) warga Jalan Letda Sujono, Medan mengalami luka robek pada hidung dan dirawat di RSUD Batubara.
Tanti Sukiati (48) warga Jalan Bakti Gang Langgar, Medan mengalami luka robek pada kening dan pada tulang di bagian jempol kaki kanan. Saat ini masih di rawat di RSUD Batubara.
Siti Aisah (58) warga Jalan AR Hakim, Gang Langgar, menderita luka di bagian bahu, luka di kaki kanan dan dirawat di RSUD Batubara.
Asminah (46) warga Jalan Bakti Gang Langgar tidak mengalami luka. Dara Aulia (12) warga Jalan Bersama, mengalami patah tulang di bagian kaki kanan dan luka lecet di bagian bibir atas, hingga kini dirawat di RSUD Batubara.
Rita Hanum (58) warga Jalan AR Hakim menderita luka robek pada kepala dan dirujuk di RSUD Batubara.
Pascakejadian kedua mobil mengalami rusak cukup parah. Dan dari video amatir yang berhasil dihimpun Tribun Medan, terlihat para penumpang Avanza tergeletak dan duduk di tanah.
Para penumpang juga terlihat berdarah di bagian kepalanya.
FOTO-foto Lakalantas Maut, BUS RAPI vs Makmur Asal Medan yang Renggut 1 Nyawa
Kecelakan maut dua bus pengangkutan umum CV Makmur dan PT RAPI terjadi di JalurnTol Pekanbaru-Dumai, pada Sabtu 29 Mei 2021. Dua unit bus dari Medan itu mengalami kerusakan yang cukup parah.

Manajer CV Makmur, Tinton Hutapea ditemui Tribun Medan mengatakan kedua belah pihak menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut kepada kepolisian untuk mencari solusi terbaik atas persoalan tersebut.
"Kejdian itu kita serahkan sepenuhnya kepada kepolisian. Masalah itu sudah diurus perdamaian,"ujar Tinton di Loket Makmur, Jalan Sisingamangaraja Medan, Selasa (1/6/2021).
Tinton mengatakan, bus Makmur tersebut berangkat dari Kota Medan sekitar 20 orang penumpang. Bus itu dikemudikan sopir bermarga Siregar, didampingi seorang sopir lain serta dua kernet.

Bus Makmur berangkat dari Kota Medan pada Jumat 28 Mei 2021. Kemudian pada Sabtu pagi 29 Mei 2021 Pukul tengah enam tiba di Km 55.200, Jalan Tol Pekanbaru-Dumai,
Lalu saat melintas di Jalan Tol Pekanbaru-Dumai, Km 55.200, Bus Rapi yang dikemudikan Sofian Hutabarat masuk ke Badan Jalan Tol setelah sebelumnya berhenti menepi untuk buang air kecil.

Kata Tinton, berdasarkan keterangan sopir dua (serap), bus Makmur melaju dengan kecepatan layaknya di jalan tol. Tiba-tiba bus Rapi masuk ke Badan Jalan Tol sehabis menepi.
Siregar sopir bus Makmur tak bisa menghindar ke lajur kanan, namun ada dua kendaraan pribadi yang juga melaju mendahului. Menghindari kecelakaan yang lebih besar, Siregar terpaksa bertahan di jalur awal sehingga menabrak bagian belakang bus Rapi.
"Untuk menghindari kecelakaan yang lebih besar dan korban yang lebih banyak, sopir Makmur terpaksa mendorong bagian belakang bus Rapi. Apalagi takut terbalik hingga menimpa dua kendaraan di sebelah kanan dan terguling ke jalur tol berlawanan arah,"terang Tinton.

Bus Makmur tersebut akhirnya menabrak bagian belakang bus Rapi.
Seorang kernet Bus Makmur bermarga Pandiangan asal Sidikalang Dairi pun meninggal dunia dalam peristiwa itu. Sedangkan penumpang Makmur luka-luka dan mengalami patah tulang.
"Kernet kita meninggal dunia dan sudah diurus serta dibawa ke Sidikalang, dan penumpang lainnya kita tanggung jawabi perobatannya semua,"ujar Tinton.
Atas kejadian itu, sopir bus Makmur diakui Tinton melarikan diri. "Mungkin takut diamuk massa, atau apa kita tidak tahu,"sebut Tinton.
Bus Rapi tersebut sebelumnya sama-sama berangkat dari Medan bersama Bus Makmur. Namun, ketika di jalan tol, keduanya kecelakaan.
Sementara itu, manajemen Rapi marga Simamora yang ditemui Tribun Medan di loket Rapi Jalan Sisingamangaraja belum bisa banyak berkomentar. "Saat itu saya sedang tidak masuk, karena dalam keasaan berduka. Jadi, kurang tahu berapa penumpang yang dibawa dari Medan,"ujar Mandor Rapi bermarga Simamora.
Lebih jauh, Simamora belum mau berbicara banyak. Namun, dia membenarkan bus Rapi tersebut berangkar dari Medan sehari sebelum kejadian.
Pengemudi Tewas di Tempat setelah Mobil Masuk ke Jalur Berlawanan
Satu unit mobil pikap mengalami kecelakaan di Jalan Medan - Tebing Tinggi tepatnya di depan SPBU, Desa Tanjung Baru, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deliserdang, Jumat (28/5/2021) sekitar pukul 05.50 WIB.
Akibat kejadian ini, pengemudi bernama Erwin Syahputra (29) warga Dusun II, Desa Cilawan, Kecamatan pantai Cermin, Kabupaten Deli Serdang tewas di tempat.

"Korban mengalami luka parah pada bagian kepala, luka robek pada tangan sebelah kanan, luka robek juga ada juga di leher, luka memar di dada dan korban meninggal dunia di tempat kejadian,” ucap Kasatlantas Polresta Deli Serdang Kompol SL Widodo.
Sementara itu, seorang penumpang lainnya yang berada di dalam pikap bernama Suriadi (31) warga Dusun VI, Desa Cilawan, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Deliserdang mengalami luka lecet pada bagian kepala, luka pada bahu sebelah kiri, dan juga luka di tangan kiri.
"Korban dibawa berobat ke klinik di Tanjung Morawa. Ada seorang penumpang lagi bernama, Yoga warga Dusun IV, Desa Ujung Rambung, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai, tidak ada luka," ujar Widodo.
Lanjut Widodo, kecelakaan ini dikarenakan mobil pikap tersebut diduga bertabrakan dengan sebuah mobil yang berada di depannya.
Saat itu, kendaraaan yang dikendarai Erwin Syahputra datang dari arah Medan menuju kearah Kota Tebing Tinggi.
Sesampainya di tempat kejadian, mobil barang melaju terlalu ke kanan badan jalan dan masuk ke jalur berlawanan arah.
“Mobil pikap melaju terlalu kekanan jalan dan masuk kejalur berlawanan arah, sehingga bertabrakan dengan mobil lainnya,” ujar Widodo.
Mengetahui kejadian tersebut, petugas Satlantas Polresta Deliserdang yang mengetahui insiden itu langsung mengevakuasi korban ke rumah sakit dan mengamankan mobil yang terbalik dari badan jalan.
"Pengemudi mobil pikap tersebut diduga kurang hati-hati berjalan terlalu kekanan jalan sehingga terjadi kecelakaan lalu lintas," ujar Widodo.
(Dyk/tribun-medan.com)