BIKIN NGAKAK Ibu Lepas Angsa di Rumah untuk Jaga Anak di Masa Pandemi Corona
Wajar saja, anak kecil belum memahami protokol kesehatan. Tapi, tindakan seorang ibu ini bisa terbilang beda dari yang lain.
TRIBUN-MEDAN.com - Menjaga anak kecil memang tidak mudah.
Apalagi di masa kondisi pandemi Corona seperti saat ini.
Seorang ibu bisa stres, apalagi anak yang dijaga bukan cuma satu.
Jika anak sampai keluar rumah dikhawatirkan, mereka mudah terpapar virus corona.
Wajar saja, anak kecil belum memahami protokol kesehatan.
Tapi, tindakan seorang ibu ini bisa terbilang beda dari yang lain.
Baca juga: DAMPAK Cristiano Ronaldo Geser Coca-cola, Harga Saham Turun 57 Triliun| Videonya
Dia sengaja melepas dua ekor bebek angsa di dalam rumahnya.
Bukan tanpa alasan, ibu tersebut menggunakan bebek angsa untuk mengawasi tiga anaknya agar tak keluyuran di luar rumah.
Pemerintah Taiwan saat ini tengah mamberlakukan kebijakan semi-lokdown untuk mengendalikan wabah virus corona.
Baca juga: DAMPAK Cristiano Ronaldo Geser Coca-cola, Harga Saham Turun 57 Triliun| Videonya
Kala pemerintah meliburkan sekolah, ini membuat orangtua sangat mengalami stres untuk menghadapi anak mereka yang asik bermain.
Mereka juga sangat bebas keluar masuk rumah di saat pemerintah meminta orang tua membatasi anaknya bermain.
Dalam sebuah posting Facebook @lijing.yeh, seorang ibu tampak melepaskan dua ekor bebek angsa di dalam rumahnya.
Dalam satu foto itu menunjukkan ketiga anak meringkuk bersama di sudut ruang tamu saat angsa itu berada di dekat mereka.
Postingan itu diunggah pada hari Senin (7/6/2021) dan telah mendapat banyak tanggapan dari warganet.
• Terungkap, Maia Estianty Akui Tak Dapat Restu Sang Ibu saat Nikah sama Ahmad Dhani, Begini Akhirnya
Ia menjelaskan bahwa pandemic Covid-19 telah membuat anak-anaknya yang hyper aktif itu terkurung di rumah.
"Mereka tidak mendengarkan saya dan membuat begitu banyak kebisingan di rumah, jadi saya melepaskan angsa untuk mereka," tulisnya.
Beberapa pengguna bahkan bertanya kepada wanita itu apakah mereka bisa menyewa angsa tersebut sehingga itu bisa menjaga anak-anak mereka.
“Apakah angsa itu disewa? Saya ingin menyewanya selama dua hari,” komentar warganet.
"Sepertinya itu bekerja dengan baik, anak-anak semua meringkuk di sudut" komentar warganet lainnya.
Baca juga: TERKAIT Bentrok Dua OKP di Percut Sei Tuan, Kapolsek Panggil Masing-masing Ketua
Covid-19 memaksa sekolah-sekolah di Taiwan untuk tetap tutup hingga akhir liburan musim panas.
Beberapa orang tua mengatakan mereka berjuang untuk menangani anak-anak yang membuat kegaduhan di rumah.
Inilah sebabnya mengapa seorang ibu datang dengan cara yang menarik untuk mengekang anak-anaknya.
Mengatasi kekhawatiran warganet, sang ibu mengatakan bahwa angsa ini biasanya dilepas liarkan di luar rumah keluar dan anak-anaknya tidak dalam bahaya serius.
Dia juga bercanda bahwa angsa betina tampaknya lebih efektif dalam menangani anak-anak yang gaduh.
Hingga 15 Juni, Taiwan memiliki 13.106 kasus Covid-19 dan 452 kematian.
Taiwan menjadi Negara yang mengalami lonjakan infeksi domestik baru-baru ini.
Memutuskan pemerintah memperpanjang pembatasan Covid-19 hingga 28 Juni 2021.
Presiden Taiwan Minta Maaf
Presiden Taiwan Tsai Ing-Wen meminta maaf atas lonjakan kasus Covid-19 dan peningkatan angka kematian pasien virus corona belakangan ini.
Pada Sabtu (12/6/2021), Pusat Komando Epidemi Pusat Taiwan melaporkan 251 kasus baru Covid-19 dan 26 kematian, sedikit menurun dari angka hari sebelumnya yaitu 287 kasus dan 28 kematian.
Pada hari yang sama, Tsai merilis video pendek di Twitter berisi permintaan maaf kepada semua rakyatnya yang terkena dampak wabah tersebut.
“Semua orang Taiwan yang terinfeksi, atau bahkan kehilangan nyawa, adalah bagian dari komunitas nasional kita yang besar,” katanya.
“Sebagai presiden Anda, saya ingin mengambil kesempatan ini untuk menyampaikan kesedihan dan permintaan maaf yang terdalam,” ujarnya dikutip Kompas.com dari Asia One, Minggu (13/6/2021).
Sistem pengujian dan pelacakan mereka dikombinasikan dengan strategi menghindari lockdown, membuatnya Taiwan dipuji dunia sebagai model yang harus diikuti.
Namun vaksinasi yang lambat dan adanya varian baru virus corona menjadi tantangan terberat Tsai sejak terpilih kembali pada Januari 2020.
Tsai pada Sabtu mengatakan, wabah virus corona Taiwan saat ini disebabkan oleh varian yang sangat sulit, dan pemerintah akan melakukan segala yang mungkin untuk membasmi infeksi tanpa gejala di daerah berisiko tinggi.
Selain meningkatkan pengujian dan membatasi mobilitas warga, Taiwan juga berupaya mengatasi wabah dengan meningkatkan stok vaksinnya.
Baru-baru ini mereka mendapat sumbangan dosis dari AS dan Jepang.
(*/)
• INILAH Link Pengumuman PPDB Sumut, Bisa Diakses Pukul 15.00 WIB
• AKSI HEROIK Wanita Bubarkan Balap Liar, Telepon Call Center 110, Pelaku Langsung Ditangkap Polisi
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com
BIKIN NGAKAK Ibu Lepas Angsa di Rumah untuk Jaga Anak di Masa Pandemi