Viral Medsos
Viral Gadis SMP Jadi Badut Nangis Diejek Tetangga, Ternyata Ada Pesan Menyentuh di Balik Kisahnya
Ia menjadi badut dengan menggunakan kostum peninggalan sang ayah yang telah meninggal dunia.
TRIBUN-MEDAN.com - Profesi sebagai badut jalanan terpaksa dilakoni Cindy, siswi SMP asal Kebumen, Jawa Tengah.
Kisah Cindy yang menjadi badut jalanan viral di media sosial setelah akun TikTok @keluargawiwikteguh.
Dalam video itu, terlihat seseorang menggunakan kostum badut karakter Teletubbies.
Setelah topengnya dibuka, ternyata seorang gadis SMP yang mengenakan kostum badut itu.
Dalam narasi yang diceritakan dalam video itu, gadis itu bernama Cindy.
Ia bekerja sebagai badut di Perempatan Pejagoan, Kebumen, Jawa Tengah.
Baca juga: DETIK-detik Polisi Tangkap Kurir Sabusabu dan Ekstasi Bersenjata Api Laras Panjang
Wanita berbaju merah yang menghampiri Cindy merangkulnya dan bertanya sesuatu.
Diketahi, Cindy merupakan anak yatim.
Ia menjadi badut dengan menggunakan kostum peninggalan sang ayah yang telah meninggal dunia.
Cindy bekerja menjadi badut setelah belajar daring.
Ada kisah pilu yang diceritakan Cindy.
Sambil menangis sesegukan, ia mengaku kerap jadi bahan olok-olokan teman dan tetangga karena pekerjaannya itu.
Meskipun begitu, ia tetap semangat dan tegar demi bisa menafkahi sang adik dan ibunya.
“Tidak hanya teman, tapi juga tetangganya selalu mengolok-olok pekerjaannya sebagai badut. Tapi ia tetap tegar dan semangat, karena dia lakukan ini demi ibu yang dia sayang dan juga adiknya,” tulis pemilik akun Tiktok tersebut.
Baca juga: Dirut PDAM Tirtanadi: Hadirnya Bendungan Lau Simeme Akan Ada Cadangan Air Baku 3000 liter Per Detik
Wanita yang menghampiri Cindy pun ikut menangis mendengar ceritanya.
Ia pun membelikan beragam sembako dan kebutuhan lainnya pada gadis tersebut.
Banyak netizen yang memberikan semangat untuk Cindy.
Selain ucapan semangat, rupanya pemilik akun @keluargawiwikteguh juga membuka donasi untuk Cindy.
saat dikonfirmasi kepada pengunggah, Wiwik menceritakan kalau Cindy bekerja sebagai badut sejak pandemi Covid-19.
"Diperkirakan sejak tahun lalu saat pandemi. Dia jadi badutnya setelah atau sebelum sekolah daring. Kalau sekolahnya siang, dia jadi badut dari jam 7 sampai jam 12 siang. Kalau sekolahnya pagi, Cindy kerjanya dari jam 3 sore sampai magrib," kata Wiwik kepada TribunBanten.com.
Ia menceritakan, hingga saat ini donasi yang ia buka sudah terkumpul Rp 5 juta. Donasi ini akan dibuka hingga 30 Juni 2021.
Baca juga: Sumut Panen Raya Agustus Mendatang, HPP Beras Tetap Rp 8.300 Per Kilogram
(*/ Tribun-Medan.com)
Artikel ini sudah tayang di Tribun Banten