Sikap Aneh MRA (10), Bocah Meninggal Digigit Anjing Tetangga, Ibu: Kadang Melolong & Mengendus-endus
Mengerang kesakitan, MRA pun langsung ke rumah kakeknya. Tak lama kemudian sang kakek pun menelpon ibunya. Sekitar pukul 15.30 WIB
Harapnya saat itu, anaknya dapat cepat pulih dan kembali beraktifitas seperti biasanya. Rupanya harap itu pupus.
Saat malam hari, Lia mendapat suhu anaknya meningkat. Demam mulai menerpa anaknya, disertai pula muntah muntah. Gejala itu muncul sekitar pukul 20.00 WIB.
Pada Jumat (11/6/2021) pagi demam anaknya pun semakin tinggi. Tidak hanya itu, gejala muntah - muntah, dan mencret juga dialami anaknya semakin akut.
Pilunya, ia sampai melihat anaknya menjulurkan lidah selayaknya seekor anjing.
Lia pun semakin cemas. Rasa khawatirnya memuncak. MRA pun langsung dilarikan ke RSUP Adam Malik. Sesampainya di sana, MRA langsung di Swab dan darahnya diambil.
Baca juga: Kasus Anak Kecil Meninggal Usai Digigit Anjing, Bobby Nasution Ingatkan RS dan Puskesmas
Setelah ditunggu beberapa lama, ia kembali mendapatkan berita tidak mengenakkan.
Bolak-balik vaksin anti rabies kosong
Rupa-rupanya stok vaksin Anti rabies yang ada di RSUP Adam Malik sedang kosong. Lia pun disarankan pihak rumah sakit untuk untuk mencari vaksin tersebut ke Klinik Bestari yang ada di Petisah.
Tidak ingin patah semangat untuk mengobati anaknya, ia pun langsung melarikan anaknya ke lokasi rujukan tersebut.
Sayangnya, Lia kembali diperhadapkan pada kondisi serupa. Stok vaksin Anti rabies di klinik tersebut sedang kosong.
"Dari Klinik Bestari itu menyarankan untuk mencari ke klinik- klinik lainnya, mana tahu ada. Tapi kami tidak dapat juga di hari itu," ucapnya.
Baca juga: Bocah yang Meninggal Setelah Digigit Anjing Ternyata Bercita-cita Ingin Jadi Polisi

Hari itu pun ia menutup hari tanpa mendapatkan vaksin anti rabies. Rabu (12/6/2021) Lia tidak menyerah. Ia kembali bergegas untuk mencari vaksin tersebut.
Tapi di hari itu MRA tidak lagi ikut, sebab sang anak berada dalam kondisi yang semakin buruk. Ibu dari uda orang anak ini pun pergi ke Klinik Tuntungan, tapi juga gak kunjung mendapatkan vaksin.
"Dari Klinik Tuntungan disuruh cari ke apotik - apotik. Dan mereka bilang kalau sudah dapat vaksin dapat disuntikkan ke kliniknya," sebutnya.
Lia pun kembali mencari ke apotek yang ada di Kota Medan. Sampai lah ia di Kimia Farma 107 sekitar Carefour.
Pencahariannya pun menemukan titik terang. Didapatkannya dua vial vaksin anti rabies.
Baca juga: Lia Ungkap Perubahan Sikap Aneh Sang Anak Setelah Digigit Anjing : Anak Saya Kejankejang