Uji Coba Belajar Tatap Muka

Bobby Nasution Sebut Tidak Ada Paksaan untuk Ikut Belajar Tatap Muka

Wali Kota Medan Bobby Nasution mengatakan tidak ada paksaan bagi orang tua untuk mengizinkan anaknya sekolah tatap muka

Editor: Array A Argus
TRIBUN MEDAN/RECHTIN HANI RITONGA
Wali Kota Medan Bobby Nasution saat meninjau pelaksanaan uji coba sekolah tatap muka di SMP Negeri 1 Medan, Senin (20/6/2021).(TRIBUN MEDAN/RECHTIN HANI RITONGA) 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN-Wali Kota Medan Bobby Nasution sebut tidak ada paksaan untuk ikut belajar tatap muka.

Hal itu disampaikan Bobby Nasution selepas meninjau pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka di SMP Negeri 1 Medan, Jalan Bunga Asoka, Senin (21/6/2021).

Pada kesempatan ini, siswa yang ikut belajar tatap muka ada 32 orang berasal dari kelas VII.

"Tadi disampaikan hari ini kita memberikan pilihan, tidak kita paksakan mengikuti pembelajaran tatap muka. Bagi orang tua yang tidak mengizinkan anak-anaknya ikut belajar tatap muka tidak masalah," kata Bobby Nasution, Senin (21/6/2021).

Baca juga: Sempat Ditunda, SMP Negeri 1 Medan Mulai Simulasi Belajar Tatap Muka

Bobby Nasution menuturkan, jika pilihan kembali kepada masing-masing orang tua siswa meskipun telah dilakukan persiapan infrastruktur yang matang di masing-masing sekolah.

"Kami sudah siapkan prasarana, tapi bukan berarti orang tua wajib mengikuti pembelajaran tatap muka, tidak," tuturnya.

Bobby Nasution pun menekankan jika pelaksanaan pembelajaran tatap muka nantinya akan tetap mengkondisikan dengan update angka kasus Covid-19 terbaru setiap harinya.

Jika kasus cenderung meningkat, maka pembelajaran tatap muka dihentikan.

Baca juga: Uji Coba Sekolah Tatap Muka di SMP Negeri 7 Medan, Infrastruktur Disiapkan dan Prokes Diperketat

"Informasi Covid-19 akan terus kita update nanti bagaimana kondisinya dan hari ini vaksinasi guru kita sudah mencapai 84 persen yang sudah divaksin. Dan setiap hari masih kita lakukan vaksinasi massal dilakukan di Medan Polonia,"

"Saya sudah minta Dinas Pendidikan untuk mengajak tenaga kesehatan untuk tetap mengikuti vaksinasi," ungkapnya.

Amatan www.tribun-medan.com di lokasi, berbagai infrastruktur dan sarana prasarana untuk penerapan belajar tatap muka di masa pandemi Covid-19 disiapkan.

Termasuk penyemprotan disinfektan ke ruangan kelas pasca pembelajaran berlangsung.

Baca juga: Main Perahu Karet, Bobby Nasution Minta Sungai Jangan Dijadikan Tempat Sampah

"Habis belajar ruangannya disemprot untuk pembelajaran besok. Jadi infrastruktur kita sudah siap, kemudian kita buat juga petunjuk arah supaya tidak menimbulkan kerumunan," ujar Kepala SMP Negeri 1 Medan, Lisnawati Susman.

Ia juga mengatakan, berdasarkan arahan Wali Kota Medan Bobby Nasution pihaknya akan menambah tempat cuci tangan di setiap kelas.

"Tadi berdasarkan peninjauan Pak Wali Kota Medan beliau meminta untuk ditambah wastafel tempat cuci tangan. Jadi dua kelas satu wastafel. Itu nanti akan kita laksanakan pada Senin depan," katanya.

Lisnawati menuturkan, pihaknya telah mempersiapkan beberapa infrastruktur termasuk tempat cuci tangan, masker dan disinfektan.

Baca juga: Pakai E-Katalog, Bobby Nasution Pastikan Infrastruktur di Medan Lebih Berkualitas

"Infrastruktur yang disiapkan yang paling utama adalah infrastruktur untuk memenuhi protokol Covid-19 seperti misalnya wastafel di setiap kelas sudah ada wastafel yang nantinya akan digunakan untuk masing-masing siswa,"

"Kemudian sabun cuci tangan, disinfektan, masker itu semua wajib ada di sekolah," katanya.

Dikatakannya, di masing-masing ruangan kelas siswa juga wajib menjaga jarak sejauh 1,5 meter.

"Kemudian di dalam ruang kelas masing-masing siswa kita buat berjarak 1,5. Kemudian anak-anak wajib pakai masker, kita semua siapkan di samping dari rumah anak-anak juga menerapkan protokol kesehatan," tuturnya.

Baca juga: Kota Lama Direvitalisasi, Bobby Nasution Kembalikan Kesawan sebagai Pusat Perekonomian

Sementara untuk penerapan protokol kesehatan saat pulang, siswa keluar bergiliran dengan tiga kelas terlebih dahulu yang akan keluar kelas.

"Kalau nanti jadi belajar tatap muka, pulangnya pun berjarak, per tiga rombel yang keluar. Total kan ada 32 siswa dalam 1 kelas dalam satu hari, ada 352 siswa, masing-masing siswa delapan orang per kelas," katanya.(cr14/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved