Uji Coba Belajar Tatap Muka
Curhat Orang Tua Siswa saat Jemput Anaknya Belajar Tatap Muka Ngaku Kesulitan Belajar Daring
Orang tua siswa yang menjemput anaknya usai belajar tatap muka sempat curhat soal sulitnya belajar daring
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN-Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Medan menggelar uji coba belajar tatap muka pada Senin (21/6/2021).
Berbagai infrastruktur dan sarana prasarana untuk penerapan belajar tatap muka di masa pandemi Covid-19 disiapkan. Termasuk penyemprotan disinfektan ke ruangan kelas pascapembelajaran berlangsung.
Amatan www.tribun-medan.com di lokasi, para orang tua siswa terlihat menunggu siswa yang akan pulang.
Baca juga: BREAKING NEWS Sempat Ditunda, SMP Negeri 1 Medan Mulai Simulasi Belajar Tatap Muka
Siti, orang tua siswa mengaku sangat mendukung kebijakan belajar tatap muka ini.
Dia pun sempat curhat ketika menunggu kepulangan anaknya.
"Kalau ditanya, kami mendukung sekali, soalnya selama belajar daring ini tidak efektif anak-anak itu mendengarkan pelajaran dan mereka cenderung itu cepat bosan," ujar Siti, Senin (21/6/2021).
Siti mengatakan, jika selama pembelajaran daring banyak hal yang dikeluhkan oleh orang tua siswa termasuk mahalnya harga paket internet dan pemahaman siswa terhadap pelajaran.
Baca juga: Simulasi Belajar Tatap Muka, SMP Negeri 1 Medan Siapkan Infrastruktur Penerapan Prokes
"Banyaklah sulitnya, pertama paket internet itu ya mahal harganya, terus mereka jadi lupa tanggung jawab mereka untuk sekolah, karena kadang itu mereka sepele,"
"Dan kita kadang jadi tempat mereka bertanya tidak selalu bisa menjawab, sementara guru kan kalau online sering nya slow respon ya," tambahnya.
Siti bersama beberapa orang tua siswa lainnya mengaku telah sangat lama meminta pihak sekolah agar belakar tatap muka dapat terlaksana.
"Sebenarnya dari sebelum-sebelum ini pun udah kami ajukan itu untuk dibuka pembelajaran tatap muka. Karena yang swasta kan udah sekolah, hanya mereka tidak pakai seragam," ungkapnya.
Baca juga: Rindu Belajar Tatap Muka, Siswa SMPN 1 Medan: Kalau Tidak Mengerti Bisa Bertanya Langsung ke Guru
Siti pun berharap intensitas pembelajaran tatap muka dapat dilaksanakan tiga kali seminggu.
"Ya kalau bisa tiga kali seminggu ya, soalnya kalau dua kali itu terlalu sedikit selama pembelajaran ini berlangsung kita selaku orang tua juga akan berusaha maksimal bagaimana supaya kebersihan dan protokol kesehatan tetap terjaga," pungkasnya.(cr14/tribun-medan.com)