Disiksa Selama 25 Tahun, Wanita Ini Bunuh Suami yang Pernah Jadi Ayah Tirinya, Netizen Minta Amnesti

Setelah membunuh, ia malah mendapatkan dukungan lebih dari 400.000 orang yang menyerukan amnesti.

Penulis: Liska Rahayu | Editor: Liska Rahayu
DOK
Wanita ini membunuh suaminya setelah disiksa selama 25 tahun. Setelah ditangkap, sebanyak 400.000 orang menyatakan petisi minta amnesti untuknya. Foto Ilustrasi pembunuhan 

TRIBUN-MEDAN.com – Seorang wanita membunuh suaminya karena merasa hidup bagai neraka selama 25 tahun.

Setelah membunuh, ia malah mendapatkan dukungan lebih dari 400.000 orang yang menyerukan amnesti.

Pada 13 Maret 2016, Valerie Bacot menembakkan peluru mematikan di punggung suaminya yang juga ayah tirinya, Daniel Polette.

Wanita itu sebelumnya mencoba meracuninya dengan obat tidur, tetapi gagal.

Valerie sangat lelah dilecehkan oleh pria tersebut yang menjualnya untuk melakukan seks dengan pria asing selama bertahun-tahun.

Dia telah mencoba segala cara untuk membebaskan dirinya dan anak-anaknya.

Baca juga: Demi Selingkuh dengan Keponakan, Istri Bunuh Suami saat Berhubungan Badan Dibantu Selingkuhan

Baca juga: Seorang Istri Bunuh Suami dan Bakar Hidup-hidup Karena Dituduh Melakukan Ilmu Hitam

Sebelum memasuki persidangan pada 21 Juni, Valerie mengatakan kepada surat kabar Prancis Le Parisien bahwa dirinya mengambil pistol dan menembakkannya ke suaminya tersebut.

“Ada suara keras, kilatan cahaya dan bau terbakar. Saya keluar dari mobil. Saya hanya membuka pintu mobil dan dia jatuh. Saya berpikir untuk menyelamatkan diri karena saya yakin dia akan membunuh saya.”

Kemudian Valerie memberitahu anak-anaknya bahwa dia telah membunuh monster yang mereka panggil ayah tersebut.

Kedua anak Valerie membantu ibu mereka mengubur mayat ayah mereka di hutan.

Sementara itu, Valerie menutupi kuburan yang buru-buru digali itu dengan tanah.

“Satu-satunya hal yang saya takutkan adalah dia akan hidup kembali. Aku takut dia akan membunuh kami.” Katanya.

Wanita berusia 40 tahun dan dua anaknya itu ditangkap pada Oktober 2017 ketika tubuh Daniel ditemukan usai ibu pacar putrinya melaporkannya ke polisi.

Wanita ini membunuh suaminya setelah disiksa selama 25 tahun. Setelah ditangkap, sebanyak 400.000 orang menyatakan petisi minta amnesti untuknya.
Wanita ini membunuh suaminya setelah disiksa selama 25 tahun. Setelah ditangkap, sebanyak 400.000 orang menyatakan petisi minta amnesti untuknya. (eva.vn)

Sejak saat itu, lebih dari 400.000 orang telah menandatangani petisi yang meminta pengampunan kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron dan menyelamatkan Valerie dari hukuman mati.

Namun banyak juga yang keberatan karena menganggap presiden tidak punya suara dalam persidangan ini.

Kasus Valerie telah mengilhami para pendukung anti kekerasan rumah tangga tidak hanya di Prancis, tetapi juga di seluruh Eropa.

Di mana rata-rata dalam tiga hari seorang wanita dibunuh oleh pasangannya.

Kasus Valerie mengingatkan pada kasus Jacqueline Sauvage, seorang wanita Prancis yang membunuh suaminya setelah bertahun-tahun dianiaya olehnya dan anak-anaknya.

Baca juga: Lantaran Ingin Nikahi Adik Ipar, Suami Bunuh Istri, Lalu Buang Mayatnya di Ladang Jagung

Baca juga: Pria Ini Bunuh Selingkuhan Istrinya, Disuruh Menjauh tapi Tidak Menghiraukan, Begini Kronologisnya

Jacqueline telah diampuni oleh presiden setelah dijatuhi hukuman 10 tahun penjara karena pembunuhan.

Pendukung Valerie percaya bahwa dia dan perempuan lainnya yang tidak dilindungi dari kekerasan dalam rumah tangga pantas mendapatkan amnesti semacam itu.

Anak-anak Valerie bahkan berkali-kali pergi ke polisi untuk mencoba membantu ibu mereka.

Namun polisi menolak karena anak-anak tersebut masih di bawah umur.

Ilustrasi pembunuhan seorang suami terhadap istrinya karena tak sanggup urus istrinya yang sakit.
Wanita ini membunuh suaminya setelah disiksa selama 25 tahun. Setelah ditangkap, sebanyak 400.000 orang menyatakan petisi minta amnesti untuknya. (Freepik)

Seorang juru bicara kelompok yang menyerukan pengampunan Valerie mengatakan, “Meskipun dia melakukan pembunuhan dengan membunuh penyiksanya, mengingat 25 tahun dia mengalami penderitaan dan ketidakpedulian, kami meminta kebebasan untuk wanita ini.”

Diperkosa Ayah Tiri saat Menstruasi Pertama

Daniel, seorang sopir truk, menikah dengan ibu Valerie pada tahun 1992 dan langsung mengawasi putri tirinya itu.

Dalam ingatannya, Valerie menulis bahwa sebagai ayah tiri, Daniel mengoleskan body lotion dan bahkan mengawasinya mandi.

Ketika Valerie berusia 12 tahun, dia diperkosa oleh ayah tirinya itu tak lama setelah dia menstruasi pertama kalinya.

Valerie kemudian melaporkan hal tersebut kepada pihak berwajib melalui seorang guru di sekolah.

Daniel kemudian divonis 4 tahun penjara karena memperkosa anak tirinya itu.

Baca juga: Gegara Celana Pendek, Ayah Tiri Telat Temani Istri Berkebun, Pulang & Singgah Bentar ke Kamar Anak

Baca juga: Ayah Tiri Bejat, Jual Anak Tirinya yang Berusia 12 Tahun ke Sopir Truk Hanya Demi Sebungkus Rokok

Selama waktu itu, ibunya terus mengunjungi pria yang telah memperkosa putrinya itu.

Ketika Daniel dibebaskan dengan jaminan, dia tinggal bersama ibu Valerie lagi dan pelecehan tetap berlanjut.

“Setiap malam setelah belajar, dia akan berkata kepada saya, ‘Naik ke atas’ saya tahu apa artinya itu,” kata Valerie dalam sebuah wawancara.

Ketika Valerie hamil anak pertamanya pada usia 17 tahun dengan ayah tirinya, ibunya mengusir mereka berdua.

“Ibuku membantuku berkemas. Awalnya aku pikir dia tidak tahu apa-apa, tapi ternyata dia tahu segalanya dan tidak melakukan apa-apa,” kenang Valerie.

Beberapa tahun kemudian, Valerie dan Daniel menikah.

Wanita ini membunuh suaminya setelah disiksa selama 25 tahun. Setelah ditangkap, sebanyak 400.000 orang menyatakan petisi minta amnesti untuknya.
Wanita ini membunuh suaminya setelah disiksa selama 25 tahun. Setelah ditangkap, sebanyak 400.000 orang menyatakan petisi minta amnesti untuknya. (eva.vn)

Dan keadaan saat itu menjadi lebih buruk.

Valerie mengatakan, Daniel selalu melakukan kekerasan fisik dan mental padanya.

Berkali-kali pria itu memegang pistol dan mengarahkannya ke kepalanya dan empat anak mereka yang masih kecil.

Ketika tidak ada lagi uang untuk belanja, Daniel mulai menyuruh Valerie untuk menjajahkan seks agar mendapatkan uang.

Semua tragedi ini dapat ditanggung Valerie.

Namun suatu hari, Daniel bertanya kepada putri mereka yang berusia 14 tahun tentang seks.

Dia tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Pada saat itu, Valerie tahu dia harus menghentikan pria jahat itu.

Baca juga: Teganya Ayah Tiri Rudapaksa Remaja Putri, Aksi Asusila Kedua Tertangkap Basah Istri dan Dipolisikan

Baca juga: Korban Pemerkosaan di Asahan Teriak Minta Tolong saat Pamannya Bersih-bersih di Kamar Mandi

Pada Oktober 2018, Valerie dibebaskan, tetapi di bawah pengawasan.

Kedua putranya dan pacar putrinya dijatuhi hukuman enam bulan penjara karena membantu menyembunyikan mayat ayah mereka.

Sekarang, Valerie sedang menunggu persidangan.

Valerie tahu dia bisa menghabiskan sisa hidupnya di penjara, tetapi itu lebih baik daripada hidup dengan iblis itu.

Foto ilustrasi
Wanita ini membunuh suaminya setelah disiksa selama 25 tahun. Setelah ditangkap, sebanyak 400.000 orang menyatakan petisi minta amnesti untuknya. Foto ilustrasi (freepik)

“Saya pantas berada di penjara untuk waktu yang lama. Itu normal.”

Kisah Valerie menunjukkan betapa tak terhitung banyaknya perempuan yang terjebak dalam kekerasan rumah tangga.

Valerie menulis dalam bukunya, “Saya telah menjalani seluruh hidup ini dan saya yakin saya pantas mendapatkannya.”

(yui/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved