DESERTIR TNI Senaf Soll Membelot ke KKB Papua Paling Dicari atas Insiden Penembakan di Yahukimo
Senaf soll disebut sebagai pembelot yang jadi teroris KKB Papua. Dia juga dikaitkan dengan lima warga sipil tewas ditewas
Senaf dalam hal ini melakukan ketidakhadiran dinas tanpa izin dalam waktu lebih dari 30 hari secara berturut-turut.
Hal itu diduga dilakukannya saat hendak ditangkap pada 10 September 2018 karena terlibat penjualan amunisi ke masyarakat.
Dia tak kooperatif dan malah melarikan diri ke hutan.
Pada Agustus 2020 Senaf diduga kuat sebagai dalang dari pembunuhan staf Komisi Pemilihan Umum (KPU), Kabupaten Yahukimo, Hendry Jovinski.
Kala itu, kepolisian menerbitkan status daftar pencarian orang (DPO) terhadap pelaku atas nama Ananias Yalak alias Senat Soll yang hingga saat ini belum tertangkap.
Menurut Kapolda Papua saat itu, Inspektur Jenderal --sekarang Komisaris Jenderal-- Paulus Waterpauw,
ada dugaan mantan anggota TNI tersebut membunuh korban karena frustrasi terhadap pemecatannya.
"Saya telah memerintahkan Dir Reskrimum, Dansat Brimob dan Wadir Intelkam Polda Papua untuk melalukan backup penanganan kasus agar segera terungkap
dan pelakunya dapat kita amankan," kata Paulus, Selasa pada 25 Agustus 2020 lalu.
Dalam kronologis yang dipaparkan kepolisian, Henry bersama rekannya yang juga pegawai KPU Yahukimo,
Kenan Mohi (38) berjalan bersama. Mereka naik sepeda motor menuju kantor KPU Yahukimo usai mengantar obat ke rumah Kenan.
Saat melintas dekat jembatan, keduanya diadang orang tak dikenal.
Orang tak dikenal itu sempat meminta KTP Henry dan Kenan.
Namun, Henry langsung ditikam dari belakang dengan menggunakan senjata tajam saat akan menyerahkan KTP.
Pelaku lalu kabur ke hutan.