Pembunuhan Kalinus Zai
AKHIRNYA Terungkap Pelaku Pembunuhan Kalinus Zai, Kapolresta Bilang 2 Orang Sudah Ditangkap
Tak menunggu lama, polisi berhasil mengungkap kasus pembunuhan Kalinus Zai, sekaligus meringkus pelakunya.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Tak menunggu lama, polisi berhasil mengungkap kasus pembunuhan Kalinus Zai, sekaligus meringkus pelakunya.
Kalinus Zai merupakan korban pembunuhan yang jasadnya dibuang dari mobil di jalan raya, Sabtu (26/6/2021) kemarin.
Jasad korban dibuang sembarang di Jalan Sultan Serdang, Desa Sena, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang, menuju Bandar Udara (Bandara) Kualanamu.
Dua Pelaku Ditangkap
Hari ini Kapolresta Deli Serdang Kombes Pol Yemi Mendagi mengabarkan dua pelaku pembunuhan Kalinus Zai sudah diringkus.

Penangkapan tersangka melibatkan, tim Gabungan Polresta Deliserdang dan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut
"Ya benar, sebelum 1x24 jam, tim gabungan Ditkrimum Polda Sumut dan Polresta Deliserdang berhasil mengamankan dua pelakunya," ujar Yemi Mendagi kepada Tribun-medan.com, Minggu (27/6/2021) sore.
Namun ia tidak mau memberikan penjelasan yang mendalam terkait dengan penangkapan itu.
"Nanti akan dirilis oleh pimpinan (Kapolda). Intinya tim gabungan Polda Sumut dan Polres Deli Serdang menangkap pelakunya, tak sampai 2x24 jam (dua) pelakunya ditangkap," ungkapnya.
Namun Yemi menjelaskan dalam kasus ini, kedua pelaku merupakan pelaku Curat.
"Modusnya pencurian dengan pemberatan (Curat)," bebernya.
Kronologis Kejadian
Komplotan pembunuh sadis yang buang jenazah Kalinus Zai ternyata sempat menyamar sebagai pembeli barang elektronik.
Menurut cerita Kapolsek Batangkuis AKP Simon Pasaribu, Kalinus Zai yang merupakan warga Jalan Selambo Ujung, Gang Teratai, Kecamatan Medan Amplas ini ternyata bekerja sebagai penjaga toko UD Lau Kawar di Jalan Tembung, Pasar 10, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang.
Pada Sabtu (26/6/2021) kemarin, korban yang bekerja seperti biasa di tokonya kedatangan dua orang pembeli sekira pukul 11.30 WIB.
Kedua pembeli itu menumpangi mobil putih diduga Toyota Avanza.

Sesampainya di toko, kedua pembeli itu hendak mencari AC dan mesin cuci.
Baca juga: Kodam I/Bukit Barisan Beber Penangkapan Praka AS yang Terlibat Pembunuhan Wartawan
Selanjutnya, Kalinus Zai memberi AC dan mesin cuci yang diminta para pelaku.
"Dua laki-laki tersebut hendak membeli satu unit AC dan satu unit mesin cuci masing-masing merk Panasonic. Kemudian AC dan mesin cuci dimasukkan ke dalam mobil," kata AKP Simon Pasaribu, Sabtu (26/6/2021) kemarin.

Kemudian, kata Simon, korban meminta pembayaran, namun kedua laki-laki tersebut mengajak korban ke rumah pelaku dengan dalih ingin mengambil uang di rumah.
Pelaku berdalih akan membayar kontan barang yang dibeli di rumahnya.
"Korban menghubungi taukenya atau pemilik toko bahwa ada orang yang membeli AC dan mesin cuci, namun uang pembayaran diambil ke rumah si pembeli. Dan tauke atau majikan korban menyetujui," kata Simon.
Baca juga: DIBONGKAR KAPOLDA Mantan Calon Wali Kota Siantar dan Oknum TNI yang Menembak Mati Wartawan
Tanpa curiga, korban naik mobil bersama kedua orang lelaki tersebut.

Posisi korban duduk di tengah.
"Anak korban yang pada saat itu ada di toko tempat bapaknya bekerja merasa curiga, lalu dia mengejar dengan sepeda motor," kata Simon.
Di perjalanan, persisnya di Jalan Sultan Serdang, Desa Sena, Kecamatan Batangkuis, atau di depan Spor Center, korban dibuang pelaku.
Saat itu kondisi korban sudah berlumuran anak.
Sempat Dikira Batang Kayu
Setelah dibuang dari mobil, tubuh Kalinus Zai tergeletak di tengah jalan umum.
Sekuriti Sport Center bernama Darmansyah sempat mengira tubuh korban adalah batang kayu.
Saat didekati, Darmansyah pun kaget, karena dia melihat ada seorang lelaki bersimbah darah.
Baca juga: IDENTITAS Mayat Berlumuran Darah Terungkap, Saksi Mata Lihat Korban Sempat Bernafas
Karena khawatir tubuh korban ditabrak kendaraan yang melintas, Darmansyah kemudian mengevakuasi tubuh korban ke pinggir jalan.
Tak lama berselang, anak korban yang tadinya mengikuti mobil pelaku tiba di lokasi.
Sang anak kemudian menangis sembari memeluk tubuh ayahnya yang bersimbah darah.
Dihantam Benda Tumpul
Setelah jenazah korban ditemukan, polisi pun menyambangi lokasi.
Petugas Sat Reskrim Polresta Deliserdang dan Polsek Batangkuis langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Dari hasil pemeriksaan, ternyata korban mengalami luka cukup serius di bagian kepala.
"Korban mengalami luka robek di kening sepanjang 3 cm, luka lecet di bagian kepala, tangan, kaki," kata Kapolsek Batangkuis AKP Simon Pasaribu.
Dugaan sementara, korban dihabisi menggunakan benda tumpul.
Baca juga: 10 GEJALA Gula Darah Tinggi, Waspada jika Mudah Lelah, Sering Kencing dan Mudah Haus
Belum tahu apakah alat yang digunakan itu besi padat, atau justru martil.
Sampai saat ini, indikasi sementara kasus ini diduga berkaitan dengan aksi perampokan modus baru.
Dimana pelaku berpura-pura menjadi pembeli barang elektronik, lalu mengajak korbannya pergi meninggalkan toko.
Di perjalanan, korban dihabisi dan dibuang di jalan.
Anak korban yakni, Wilmanjay (15) yang ditemui di rumah duka, menceritakan bagaimana kejadian yang dialami ayahnya sebelum dibuang dari mobil dengan kondisi yang mengenaskan.
"Saat itu saya membantu bapak untuk menjaga gudang. Lalu, datang dua pelanggan untuk membeli kulkas dan AC 1 PK merk Polytron," ujarnya, Minggu (27/6/2021).
Masih dikatakan Wilman, dari dua pria yang datang menggunakan mobil, hanya satu yang turun ke toko dan berbicara bersama bapaknya.
"Satu yang turun. Ia memesan barang kulkas dan AC, tapi uangnya tidak ada. Kata pelaku ini uangnya sama istri di rumah, jadi bapak saya menelpon tauke untuk bagaimana proses pembayaran," ungkapnya.
Setelah menelpon, lanjutnya, barang dimuat ke dalam mobil dan bapak ikut di dalam mobil tersebut.
"Saya sudah tidak enak perasaannya. Jadi saya ikuti naik sepeda motor. Mobil itu kencang kali, membawa bapak dan barang dari toko, katanya mau dibayar sekalian di rumah. Tapi setelah saya ikuti ternyata mereka mengarah ke Bandara Kualanamu dan di situ bapak saya langsung dicampakkan dari dalam mobil," katanya.
Wilman yang melihat bapaknya bersimbah darah kemudian bergegas ke tempat ayahnya dibuang.
"Karena dari awal saya sudah mengikuti mobil itu. Sampai jasad bapak saya dibuang, lalu saya berhenti dan melihat bapak sudah tidak ada. Kondisinya juga mengenaskan," bebernya .
(mft/tribun-medan.com)