Polemik Asuransi Sari Asih Nusantara
Emak-emak di Medan Gerebek Kantor Pusat Koperasi Sari Asih Nusantara, Minta Uangnya Dikembalikan
Puluhan orang yang didominasi oleh ibu-ibu tampak berdebat dengan kuasa hukum dari pihak KSP Sari Asih Nusantara.
Penulis: Victory Arrival Hutauruk |
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Puluhan orang tua yang menjadi korban dugaan penggelapan uang ratusan juta rupiah menggerebek kantor Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sari Asih Nusantara (SAN) di Jalan Bilal Ujung Komplek Villa Harmonis No. 10, Kelurahan Pulo Brayan, Kecamatan Medan Timur, Senin (28/6/2021).
Amatan tribunmedan.com, terlihat puluhan orang yang didominasi oleh ibu-ibu tampak berdebat dengan kuasa hukum dari pihak KSP Sari Asih Nusantara.
Para orangtua yang mulai emosional tersebut tidak terima dengan pencarian uang tabungan pendidikan anak yang tak kunjung diterima yang harusnya diterima pada pertengahan Juni 2021.
Para orang tua yang berteriak mencerca Kuasa Hukum pihak Yayasan KSP Sari Asih Nusantara yang berdiri depan kantor. "Dimana uang kami, kembalikan uang kami, anak kami mau sekolah," teriak ibu-ibu beramai-ramai.
Saat didesak oleh para orang tua, Kuasa Hukum Yayasan KSP Sari Asih Nusantara menyebutkan bahwa pihaknya hanya bisa menjelaskan terkait Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).
"Saya hanya memberi penjelasan mengenai PKPU nya, sebatas kuasa saya hanya mengajukan penundaan pembayaran kita. Nanti ada pihak pengurus oleh pihak pengadilan," cetusnya.
Ia menegaskan bahwa mau dipaksapun pihaknya tidak bisa membayar uang tersebut untuk dikembalikan.
"Mau dipaksapun pihak yayasan sekarang uangnya tidak ada. Saya tidak tahu dia dimana. Saya tidak melindungi," bebernya.
Seorang ibu berteriak bahwa jumlah kerugian hingga miliaran di Provinsi Sumut.
"Sudah miliaran kerugiannya ada lah, untuk Sumut aja miliaranlah kerugian nya. Kami enggak bisa lagi nangis yang ada emosi yang ada. Kami minta uang kami kembalikan, kembalikan uang kami," tuturnya.
Henni menuturkan bahwa pencairan yang dialaminya mencapai angka 15 juta.
"Uang saya harusnya cair di Bulan Juni ini sekitar Rp 15 juta uang saya. Saya perbulan bayar 400 ribu jadi ini sudah 3 tahun. Segera kembalikan uang kami, anak saya ini mau kuliah," teriaknya.
Ia menegaskan bahwa belum ada kejelasan dari pihak KSP Sari Asih Nusantara belum ada memberikan penjelasan terhadap para nasabah apa yang terjadi sehingga tidak ada pencairan.
"Belum ada penjelasan dari pihak yang bersangkutan. Bulan ini masih dikutip tapi udah tutup, tidak tau lah udah dimana orangnya. Penipu orang ini memang," teriaknya.
"Mau nyari uang seribu perak aja sekarang susah, awak nabung untuk pendidikan anak saya, awak sampai enggak makan. Laki awak enggak kerja karena covid, uang untuk pendidikan anak awak pun enggak ada, mana bisa enggak ada uang. Uang penghasilan awak bukan nya banyak perbulan. Aku sakit 2 hari ini mikirkan itu aja bang, gimana lah bang jangan abang sembunyiin orangnya," teriknya kepada kuasa hukum tersebut.
(vic/tribunmedan.com)