Genose Diusulkan Dihapus, Humas KAI Sumut : Tunggu Keputusan Dari Kementerian Perhubungan
Mahendro masih menunggu keputusan dari Kementerian Perhubungan. Sebab layanan itu juga sesuai dengan rekomendasi kementerian itu.
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Beberapa pihak mengusulkan agar layanan Genose dihapuskan karena dianggap tidak akurat.
Wali Kota Medan, Bobby Afif Nasution pun mengatakan akan segera menyurati pihak terkait khususnya PT KAI Divre I, Sumut soal permintaan tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Humas PT KAI Divre I, Sumut, Mahendro Trang Bawono mengatakan layanan Genose sampai sekarang masih berlaku sebagai salah satu syarat perjalanan.
Baca juga: Dapat Laporan Nasabah, Kantor Yayasan Sari Asih Nusantara Deliserdang Dipasang Police Line
Dia menyebutkan apabila memang terbukti tidak akurat dan menyebabkan kluster baru Covid-19 pihaknya akan segera menghentikan layanan itu.
Meski demikian, Mahendro masih menunggu keputusan dari Kementerian Perhubungan. Sebab layanan itu juga sesuai dengan rekomendasi kementerian itu.
"Jadi untuk pelayanan gonose di kereta api sampai saat ini kami mengacu pada surat dari kementrian perhubungan dan Satgas Covid-19.
Nah yang berlaku selama ini itu sebagai syarat perjalanan. Jadi kami sebenarnya terbuka saja terhadap perubahan.
Jadi nanti jika memang dianggap tidak relevan atau tidak valid dan diubah aturannya kami akan ikuti," kata Humas PT KAI Divre I Sumut. Rabu (30/6/2021).
Lanjutnya, selama belum ada menerima surat edaran terkait penghentian layanan Genose akan tetap melayani seperti biasanya.
Baca juga: Sekolah Tatap Muka Ditunda, Begini Tanggapan SMAN 5 dan SMAN 15 Medan
Mahendro menyebutkan, sebenarnya pihaknya hanya memberikan pelayanan terhadap masyarakat sebagai alternatif.
Sebab ada juga pilihan lain seperti antigen sebagai alternatif. Meski demikian layanan Genose menjadi pilihan masyarakat karena harganya jauh lebih terjangkau.
"Sebenarnya kami tidak memaksa untuk memilih untuk genose, priver masyarakatnya saja kemana. Cuma kan memang aturannya di Se Kemenhub itu mensyaratkan boleh genose dan antigen boleh. Cuma karena genose lebih murah jadi daya tarik bagi masyarakat, seperti itu," lanjutnya.
"Jadi untuk masyarakat yang memilih antigen karena lebih yakin dan lebih valid silahkan antigen. Untuk yang tidak mampu genose tidak apa-apa."
Sampai saat ini, PT KAI Divre I Sumut melayani layanan Genose di 6 stasiun dan total memiliki 10 unit di wilayah Divre I Sumut.
Dia menyebutkan selama dibuka sejak 22 Mei layanan itu bisa melayani 280 calon penumpang perharinya.
Baca juga: AKHIRNYA Terungkap Nama Asli Wanita Inisial W yang Mengaku Punya Anak dari Aktor Rezky Aditya
"Sejauh ini sehari saja bisa mencapai 280 orang itu semua genose belum kalau hari libur dan tanggal merah itu bisa mencapai 300-500 orang yang melakukan genose disini," terangnya.
Sementara itu, untuk hasil yang positif sampai hari ini hanya ada 5 orang.
"Baru 5 yang positif dan kita arahkan, edukasi supaya isolasi mandiri," tutupnya.
(cr25/tribun-medan.com)