Sejarah Masyarakat Aceh Di Medan, Dimulai Sejak Abad 16, Kini Merajai Warung Mie Aceh
Sejarawan muda asal Medan, M. Azis Rizky Lubis mengatakan, ekspansi orang-orang Aceh dimulai pada abad ke 16 hingga ke 17 atau sekitar tahun 1612.
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Ayu Prasandi
Kalau orang Minang dia jual nasi padang kalau orang Aceh dia khusus Warkop, karena akan sumber daya mereka mendukung salah satunya yaitu kopi.
Karena kan di warkop warkop Aceh itu kan tidak hanya menyajikan yang namanya mie aceh, tetapi mereka juga memperkenalkan salah satu produk mereka yakni kopi," ucapnya.
Lanjut Aziz, cara berdagang orang Aceh ini cukup unik. Mereka tidak berlebihan dalam mengambil keuntungan. Untung sedikit yang penting orang kembali membeli produk mereka.
Seperti yang dilakukan para pedagang sembako yang ada di Medan. Hampir seluruhnya dikuasai oleh dua etnis, Tionghoa dan Aceh.
Disini peran orang Aceh dalam perdagangan sembako mampu bersaing dengan orang-orang etnis Tionghoa yang biasanya mendominasi.
Baca juga: Perubahannya Tubuhnya Nyata, Ternyata Ini yang Dikonsumsi Aurel Hermansyah Setiap Pagi
Mereka sama-sama memiliki prinsip dagang yang sama.
Bahkan, saking terkenalnya orang-orang di Medan kalau menyebutkan toko kelontong atau sembako dengan julukan 'Kedai Aceh'.
"Tetapi kalau kita lihat banyak juga mereka yang berbisnis dengan menjual bahan-bahan sembako. Jadi mereka tidak hanya merambah ke bisnis kuliner tetapi perdagangan sembako. Dia juga masuk ke dalam situ jadi banyak orang Aceh," katanya bercerita.
"Bahkan mereka itu untuk bisa bersaing dengan orang-orang Tionghoa yang membuka kedai kedai sembako yang serupa. Karena saya lihat sistem mereka itu mirip dengan orang-orang Tionghoa. ketika berdagang jadi tidak perlu untung banyak cukup sedikit saja yang penting mutar modalnya."
Hingga kini diperkirakan orang-orang asal Aceh akan terus berdatangan.
Entah untuk menimba ilmu atau untuk membuka usaha.
Apalagi sampai kini apa yang mereka perdagangkan diterima oleh masyarakat Sumatera Utara, khususnya Medan.
Baca juga: 4 Rekomendasi Tempat Nongkrong di Berastagi, Ada yang Usung Konsep Outdoor
"Yang namanya aktivitas ekonomi kan yang namanya permintaan pasar itu semakin banyak maka harus banyak mensuplai barang kan gitu sekarang ditimbulkan dari masyarakat atau respon masyarakat itu sangat baik saya yakin mereka akan tetap berkembang."
"Pasti mereka datang dari mulai perdagangan tempat makan baik itu kafe, yang menyajikan kopi atau mie Aceh atau yang menjual sembako."
(cr25/tribun-medan.com)