Breaking News

VIDEO Viral dan 5 Fakta PNS Arogan di RSJ Prof Ildrem Medan, Wahyu Kaban: Sor Kau Sama Aku!

Sikap arogan PNS Rumah Sakit Jiwa Prof Ildrem terhadap jurnalis yang meliput vaksinasi Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ), beredar viral di medsos

Editor: Juang Naibaho
TRIBUN MEDAN/GOKLAS WISELY
Pegawai Rumah Sakit Jiwa Prof Ildrem mencoba merampas ponsel jurnalis yang meliput, Selasa (29/6/2021). Pegawai bernama Wahyu Kaban itu juga menantang para jurnalis untuk berkelahi. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Video rekaman yang memperlihatkan sikap arogan PNS Rumah Sakit Jiwa Prof Ildrem terhadap jurnalis yang meliput vaksinasi Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ), Selasa (29/6/2021), beredar viral di media sosial.

Pegawai RSJ Prof Ildrem bernama Wahyu Kaban itu menantang jurnalis untuk berkelahi.

Sambil membusungkan dadanya, Wahyu Kaban mengajak duel awak media. "Kau sor sama aku! Mau besar, besar, ayok lah. Ini nah, nama ku, nah, nah," ujarnya.

Selain Wahyu Kaban, seorang satpam RSJ Prof Ildrem juga ikut-ikutan menantang wartawan untuk berkelahi.

Belakangan diketahui satpam itu bernama Rahmad.

"Ayok lepas baju dinas kau. Ayok, ayok," ucap Rahmad.

Berikut deretan fakta PNS arogan RSJ Prof Ildrem :

1. Liput Vaksinasi ODGJ

Sejumlah awak media datang ke RSJ Prof Ildrem untuk meliput vaksinasi ODGJ, Selasa (29/6/2021),

Tak ada masalah saat proses peliputan. Direktur RSJ Prof Ildrem juga sudah memberi keterangan perihal vaksinasi ODGJ.

Di parkiraan saat bersiap-siap untuk pulang, awak media mengambil gambar pendukung suasana gedung RSJ Prof Ildrem Medan.

Saat itulah, PNS bernama Wahyu Kaban mempertanyakan izin wartawan untuk melakukan peliputan.

2. Tantang Berkelahi

Saat itu, Wahyu Kaban hendak menarik lengan fotografer Tribun Medan Riski Cahyadi. Ia juga mencoba merampas alat kerja wartawan.

Riski pun bertanya dengan sopan tentang maksud Wahyu Kaban yang hendak merampas kamera. "Kami diundang liputan (vaksinasi ODGJ). Tiba-tiba dia datang ingin merampas kamera saya dan mengajak berkelahi," kata Riski, Selasa.

Melihat itu, rekan sesama jurnalis meminta Wahyu Kaban agar tidak bersikap arogan. Alih-alih mendengar saran baik tersebut, Wahyu Kaban kembali menyerang Riski. 

Baca juga: PNS dan Satpam RSJ Prof. Ildrem Tantang Wartawan, Ombudsman: Kayak Orang Sakit Jiwa dan Narkobaan

"Enggak usah kau liput-liput. Entah apa-apa kau liput-liput," katanya mencoba merampas selular milik Riski Cahyadi. 

"Bapak jangan begitu. Masalah kecil jangan dibesarkan," ucap para jurnalis.

Lagi-lagi, Wahyu Kaban menantang duel. Dia membusungkan dadanya ke arah fotografer Antara. "Kau sor sama aku! Mau besar, besar, ayok lah. Ini nah, nama ku, nah, nah," katanya membusungkan dada sembari menantang.

Tidak berselang lama, seorang wanita dari RSJ Prof Ildrem datang dan coba menenangkan Wahyu Kaban yang bertindak arogan. Ia menerangkan bahwa para jurnalis memang diundang untuk meliput vaksinasi.

Mendengar hal itu, Wahyu langsung terdiam. Entah kenapa, dia kembali menghampiri wartawan dan mengajak berkelahi.

3. Satpam Ikutan Tantang Wartawan

Tak lama kemudian, seorang satpam berbaju mirip polisi ikut-ikutan menantang wartawan untuk berkelahi. Satpam itu bernama Rahmad.

"Ayok lepas baju dinas kau. Ayok, ayok," kata Rahmad.

Rahmad kemudian berjalan menjauh untuk mencari tempat duel. Sambil jalan, Rahmad juga membuka baju seragamnya.

Karena tak ingin ribut, awak media ogah meladeni aksi Rahmat.

Tak lama berselang, satpam yang mengenakan seragam biru datang menghampiri awak media.

Satpam itu meminta maaf karena temannya bernama Rahmad bersikap arogan dan menghalang-halangi kerja jurnalis.

4. Tanggapan Ombudsman

Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut, Abyadi Siregar mengaku heran melihat sikap PNS dan satpam RSJ Prof Ildrem yang mengajak wartawan berkelahi.

"Itu pegawai kok ada preman di RSJ Prof Ildrem. Sudah kayak orang gangguan jiwa dan mengonsumsi narkoba itu," kata Abyadi Siregar setelah menonton video yang beredar viral di medsos.

"Dari video itu memang arogan sekali. Kayaknya bukan pegawai. Seharusnya dia beretika dan tidak mengajak berantam," imbuhnya.

Dia mengaku sangat kecewa ada unsur pemerintah yang bertindak demikian. Menurutnya, pegawai yang bersikap seolah preman tidak pantas ditempatkan di bagian pelayanan.

Sebab, orang yang tempramental tidak bagus untuk melayani publik. Terlebih, RSJ Prof Ildrem berada di bawah naungan Pemerintahan Provinsi Sumut.

"Untuk orang seperti itu harus ada sanksi agar tidak ditempatkan yang berhubungan dengan publik. Itu harusnya bersikap ramah, bertata krama, dan sopan santun. Bukan seperti yang di video itu," tegasnya.

5. Ketua DPRD Sumut: Terlalu Arogan

Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting kecewa atas tindakan seorang PNS di RSJ Prof Ildrem tersebut. Menurutnya, tindakan tersebut tidak sepatutnya dilakukan oleh pegawai pemerintah. 

"Tadi saya sudah dapat videonya. Memang petugas dari RSJ Prof Ildrem terlalu arogan. Seharusnya tidak boleh seperti itu," kata Baskami, Selasa. 

Baskami menjelaskan, seharusnya kerja wartawan tidak boleh dihalangi. Apalagi RSJ Prof Ildrem berada di bawah naungan Pemprov Sumatera Utara. 

Menurutnya, petugas yang ada di video tersebut memang terlihat emosi berlebihan. "Ya kan wartawan sudah izin, bahkan diundang sama Direktur RSJ Prof Ildrem. Kenapa ditanya lagi dan sampai mau nyuruh hapus foto-foto. Itu kan tidak etis," jelasnya. 

Ia pun mengatakan tidak akan diam menanggapi persoalan ini. Baskami akan memanggil pihak RSJ Prof Ildrem untuk menindak oknum yang berlaku sewenang-wenang tersebut. 

"Tindakan seperti itu tidak akan kita biarkan. Mereka akan kita panggil melalui komisi E," tegasnya. 

Dikatakannya, video pegawai RSJ Prof Ildrem yang bertindak arogan tersebut telah diteruskan ke Direktur RSJ Prof Ildrem Ria Telaumbanua. 

"Tadi ibu Ria juga bilang tidak menyangka ada kejadian seperti itu. Dia bilang akan menindak tegas pegawai yang bertindak tidak benar seperti itu," ungkapnya. 

(cr8/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved