Kumpulan Doa
Baca Sayyidul Istighfar, Dahsyat Diberi Rezeki Tak Disangka-sangka
Artinya siapa yang melazimkan atau membiasakan diri beristigfar, maka Allah akan menjadikan setiap kesedihannya menjadi kebahagiaan.
Penulis: Dedy Kurniawan | Editor: Dedy Kurniawan
TRIBUN-MEDAN.com - Umat Muslim dianjurkan selalu bersyukur dan berzikir kepada Allah SWT dengan cara memanjatkan doa dan pujian pada pagi dan petang.
Amalan dahsyat sebelum memulai aktivitas kehidupan adalah beristighfar dengan merapalkan ungkapan permohonan ampunan.
Ustadz Abdul Somad (UAS) dalam ceramahnya menyampaikan sebuah hadist Rasulullah yang berbunyi, Man lazima al-istigfar ja’alallahu likulli haznin farohan.
Baca juga: Baca Surat Al Waqiah, Agar Jiwa dan Hidup Tenang, Diberi Kekayaan Rezeki Melimpah
Artinya siapa yang melazimkan atau membiasakan diri beristigfar, maka Allah akan menjadikan setiap kesedihannya menjadi kebahagiaan.
"Ada tiga janji Allah kepada orang yang memperbanyak istighfar," kata UAS
Pertama, setiap kesempitannya diberi kelapangan, dengan membaca induk Istighfar yaitu Sayyidul Istighfar.
Kedua, setiap kesusahan dan kesulitan diberi Allah jalan melepaskannya.
Ketiga, diberi Allah rezeki yang tidak disangka-sangka, Allah punya rezeki, kita punya usaha.
"Demi Allah, kata Nabi Muhammmad : Aku beristigfar 100 x sehari semalam. Padahal Nabi Muhammad tidak berdosa atau matsum (suci) tapi dia tetap beristigfar pada Allah. Ada kala istighfar bukan karena dosa saja, tapi karena dia memelihara rasa malu kepada Allah, dan mencari fadillah yang disebarkan Allah," kata UAS.
"Istighfar juga ungkapan terima kasih pada Allah, dan ungkapan rasa malu karena sudah dipinjamkan mata, hati, pendengaran, paru-paru. Dengan Istighfar dijauhkan musibah, penyakit, dan mendapat kesehatan dan ketenangan bathin," jelas UAS yang digeleari ulama sejuta follower ini.
Dzikir pagi bisa dilakukan dengan membaca Sayyidul Istighfar.
Berikut bacaan Sayyidul Istighfar. Bisa mulai diamalkan agar mendapat ridho dan ampunan Allah.
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ، لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ، وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ لَكَ بِذَنْبِيْ، فَاغْفِرْ لِيْ، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
Allaahumma anta robbii, laa ilaaha illaa anta, kholaqtanii, wa anaa 'abduka, wa anaa 'alaa 'ahdika wa wa'dika mas-tatho'tu, a'uudzu bika min syarri maa shona'tu, abuu-u laka bini'matika 'alayya, wa abuu-u laka bi-dzanbii, faghfir lii, fa-innahu laa yagh-firudz-dzunuuba illaa anta.
Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkaulah yang menciptakan aku. Aku adalah hambaMu. Aku akan setia pada perjanjianku denganMu semampuku. Aku berlindung kepadaMu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmatMu kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.