News Video

Kapolda Sumut Tegas Minta Anggotanya Benar-benar Terapkan PPKM Darurat 

Kapolda Sumut semprot para petinggi di Polda, Polrestabes hingga jajaran Kapolsek-Kapolsek yang tidak tertibkan masyarakat di H+3 PPKM Darurat di Kota

Kapolda Sumut Tegas Minta Anggotanya Benar-benar Terapkan PPKM Darurat 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Kapolda Sumut semprot para petinggi di Polda, Polrestabes hingga jajaran Kapolsek-Kapolsek yang tidak tertibkan masyarakat di H+3 PPKM Darurat di Kota Medan.

Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak mengumpulkan para petinggi di Polda Sumut dan Polrestabes Medan, mulai dari para Dir, Wadir, Kapolrestabes, Kasat, hingga para Kapolsek-Kapolsek di jajaran Polrestabes Medan di Pos Unit Satlantas Polrestabes Medan, Jalan Bukit Barisan, Medan, Rabu (14/7/2021).

Panca mengumpulkan para petinggi tersebut untuk mengevaluasi penerapan PPKM Darurat di Kota Medan di hari ketiga.

"Jadi kita mengevaluasi pelaksanaan PPKM Senin, Selasa dan hari Rabu. Jadi hari pertama sebelum kita melaksanakan PPKM darurat bapak sudah kasih arahan semuanya baik kepada Kapolrestabes, Dir Polda, dan PJU Polda bagaimana mensukseskan dan menjalankan PPKM darurat," bebernya.

Dengan nada tegas, Panca menyebutkan bahwa tugas kepolisian bukan hanya melakukan penyekatan saja.

"Yang tidak hanya bekerja untuk melakukan penyekatan semata tetapi harus didukung dengan berbagai cara bertindak. Karena apa saya minta para perwira saya semuanya sepaham, PPKM darurat itu diatur dalam instruksi menteri dalam negeri No 20 baca baik-baik. Baca semua disitu aturannya, kalau bekerja aturan dulu dipahami, apa perintah nya, bagaimana caranya, aturan nya yang harus kita pahami. Saya minta para perwira semuanya ini sampai ke level bawah harus dibaca instruksi Menteri Dalam Negeri No 20 baik-baik," ungkapnya.

Ia menegaskan bahwa para pekerja yang tidak esensial dan kritikal harus bekerja work from home (WFH)..

"Di luar esensial dan kritikal itu tidak boleh melaksanakan kegiatan, semuanya artinya 100 persen work from home. Makanya saya minta kemarin tim reserse dengan tenaga kerja harus datangin ini semua bahas dengan dinas tenaga kerja mana yang esensial, kantor mana," tuturnya.

Ia menyebutkan bahwa dirinya sudah berjalan di daerah dekat kantor Sabhara Polrestabes di Jalan HM Said No. 2, Gaharu, Medan Timur masih ada pertokoan yang buka.

"Kemarin saya jalan di depan Sabhara Polrestabes itu di depan kantormu itu dia tutup tapi buka. Mana kasat sabhara kau bisa benerin nggak? Ini Kapolsek Medan Barat. Tempat cuci mobil kenapa masih buka? Itu esensial, kritikal atau non esensial, tukang jual ban kenapa masih buka? toko elektronik?. Masa di dekat kantor kita sendiri ada yang buka, tempat cuci mobil didekat lapangan merdeka kenapa masih buka, saya bukan anak medan ya, kapolsek jelas ini," bebernya.

Ia juga menyebutkan bahwa hari ini juga masih melihat masih banyak ke arah Medan Belawan usaha non esensial yang masih buka.

"Saya jalan tuh dari tempat vaksin anak sekolah, bapak lihat bapak perhatikan masih banyak tempat tempat kantor, usaha yang non esensial masih buka. Jalan kesana itu arah belawan itu masih banyak tukang jual oli yang lain nya masih buka, masih banyak yang tidak taat," bebernya.

Ia juga menyebutkan untuk penjagaan di pasar-pasar belum ada pos yang dibangun oleh Polsek-Polsek.

"Pasar masih boleh buka enggak, boleh, tapi kapasitasnya 50 persen. Apakah kau sudah jaga pasar dengan teman-teman satpol PP? jawablah Kapolsek yang punya pasar di wilayah ini. Sudah dijaga, sudah dijaga? Bener sudah ada posnya. Bapak ke kantor ke Polda lewat pasar Simpang Limun enggak ada posnya. Kemana? Siapa yang punya pasar Simpang Limun?. Pajak Simpang Limun itu, kemana petugas, kau pasang pos itu di depan. Ajak teman satpol PP ajak ayok, yakinkan yang belanja 50 persen tapi kalau kau enggak jaga. Kayak orang sini bilang kayak apa kali betul," bebernya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved