Khazanah Islam
Hadirkan Allah di Jarum Vaksin, Cak Nun Ajarkan Ikhtiar, Doa dan Wirid Ikhlas Berserah Diri
Kalau Anda merasa gamang dan miris untuk divaksin, hadirkan saja Tuhan
"Saran saya mau vaksin mau tidak vaksin tetaplah bergantung, korelasi dengan Allah juga harus tetap dijaga," ujarnya.
Upaya vaksinasi dicontohkan Cak Nun sebagai upaya ikhtiar untuk lepas dari pandemi yang kini tengah dihadapi.
"Ini vaksin ibaratnya ada orang bawa unta ke Masjid Nabawi, terus unta itu dilepas tidak diikat di pohon. Nabi Muhammad kemudian menegur kamu ikat dulu unta itu baru ditawakalkan atau baru berserah kepada Allah. Kalau kamu sendiri tidak mencoba mengikat unta itu berarti kemu memperlakukan Allah sebagai buruhmu untuk menjaga unta. Mengikat unta sama dengan upaya vaksinasi, kita ikhtiar dulu, kemudian berserah semua ke Allah," ujarnya.
Baca juga: Doa Kesembuhan dari Sakit dan Wabah Virus Covid-19, UAH Ajarkan yang Dibaca Nabi Muhammad
Apalagi, menurut Cak Nun, para dokter yang menyuntikan vaksin juga memperhitungkan kondisi orang yang akan menerima vaksin.
"Di atas itu semua ada kehendak Allah,"katanya
"Diterima saja tapi dengan tawakal kepada Tuhan. Pokoknya Allah yang menentukan. Vaksin dan semua produk kedokteran dan kesehatan itu harus bisa dipahami sebagai itikad baik manusia dan tenaga kesehatan kepada kita," katanya.
"Kalau niatmu menghargai dokter yang dinilai Allah adalah niat baik, itu rumus sederhana antara kita dan Allah. Jadi kalau kamu menolak vaksin dengan menjelek-jelekan vaksin itu sendiri tentu itu hal yang salah. Kita harus punya keseimbangan berpikir dalam menilai semua ini," pungkasnya.
(*/Tribun-Medan.com)