Pegiat Kopi Kembali Protes PPKM, Longmarch Jajakan Kopi Hingga ke Kantor Walikota Medan
Mereka berjalan mengelilingi Lapangan Merdeka Medan dengan berbaris teratur. Kopi-kopi dalam botol mulai dijajakan.
Penulis: Arjuna Bakkara | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN-Kehilangan mata pencahrian para pegiat usaha kopi kembali menjajakan kopi di jalanan, di Lapangan Merdeka Medan, Senin (19/7/2021).
Para pegiat itu menjajakan dagangan kepada setiap pengendara yang melintas.
Mereka berjalan mengelilingi Lapangan Merdeka Medan dengan berbaris teratur. Kopi-kopi dalam botol mulai dijajakan.
Baca juga: Long March Jajakan Kopi, Pegiat Kopi Dikawal Petugas Berkendaraan Trail
Sambil menjajakan kopinya, para pegiat kopi membawa ragam poster sebagai bentuk keluhan.
Diantaranya bertuliskan "15 ribu aja bang/kak, bantu kami untuk makan.
Ada juga poster paling menohok, tulisannya mengajak Satgas Covid-19 mengerti mereka dan meminta membbeli dagangannya. "Bapak TNI/Polri, Sat Pol PP beli dong kopi kami".
Aksi itu mereka laukukan pasca Pemerintah Sumatera Utara khususnya Kota Medan saat ini tengah gencar melakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) agar menghentikan penyebaran Covid-19 yang tengah mewabah.
Namun, dampak PPKM juga dirasakan para pedagang, seperti pegiat coffee shop di Kota Medan.
Baca juga: SOSOK Ihsan Vahendra, Mulai Karir Sebagai Jujitsan Sejak Kelas 2 Sekolah Dasar
Untuk mencari pelanggan para pegiat coffee yang terdiri dari 11 coffee shop di Kota Medan ini melakukan 'jemput bola' untuk mencari pelanggan.
Mereka berjalan terus menuju Kantor Walikotaesamm di perjalanan, mereka terlihat menyemangati pedagang jaki lima yamg menjajakan dagangan dengan gerobak sorong.
(Jun-tribun-medan.com)