Sosok M Ihsan Vahendra, Jujitsun Asal Medan yang Terus Fokus Kembangkan Bela Diri Asal Jepang
M Ihsan Vahendra, atlet jujitsu asal Medan ini mengisahkan pengalamannya selama menekuni ilmu bela diri asal Jepang ini
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN-M Ihsan Vahendra adalah atlet jujitsu asal Medan.
Belakangan ini, dia eksis mengembangkan dan memajukan olahraga beladiri asal Jepang ini di kota ketiga terbesar di Indonesia.
Sepak terjang mahasiswa Universitas Medan (Unimed) ini memulai karirnya sebagai jujitsan sejak mengenyam pendidikan kelas 2 SD, dan bergabung di Dojo Tirtanadi Jalan Sisingamangaraja Medan di bawah binaan pelatih Surya Dharma dan Roni.
Seiring berjalannya waktu, alumnus SMA Negeri 6 Medan ini berhasil mengikuti kenaikan tingkat dan akhir sekarang sebagai penyandang Sabuk Hitam DAN III
"Saya mulai mengenal jujitsu awalnya karena diajak orangtua buat bergabung ke dojo jujitsu, tetapi dengan berjalannya waktu jujitsu sudah seperti bagian dari kebutuhan saya," kata Ihsan, Senin (19/7/2021).
Dia mengatakan, jujitsu menjadi keluarga baru bagi dirinya.
"Saya dapat menerapkan ilmu jujitsu ini di kehidupan sehari-hari dan membuat tubuh saya menjadi lebih bugar," kata anak dari pasangan Hendra S dan Eva Asih Pahyuni ini.
Pria kelahiran Kota Medan ini sekarang sudah berhasil lulus ujian kenaikan tingkat pelatih dari DAN II ke DAN III yang diuji dewan pelatih Jujitsu Fighter Sumatera Utara (JFS).
Jujitsan yang berdomisili di Jalan Seto, Gang Seto Medan dipercayakan untuk melatih di Dojo Remesta Polonia.
Sebagai pelatih di dojo tersebut, lelaki yang memiliki tinggi 165 cm dan berat badan 80 kg semakin termotivasi memberikan ilmu bela diri kepada anak didiknya yang berjumlah 30 orang.
Anak ke 2 dari 4 bersaudara ini telah merasakan pertandingan dengan aura nasional pada ajang Kejurnas PBJI di Bekasi pada tahun 2017.
Pengalaman yang dimiliki dan jam terbang yang tinggi dalam olahraga beladiri jujitsu membuat dirinya bertekad untuk terus eksis mengembangkan jujitsu yang semakin diminati kawula muda di Kota Medan
Ihsan menjelaskan, sebagai seorang olahragawan sejati, dirinya tetap menjunjung tinggi sportivitas setiap kali bertanding.
Tidak dipungkuri di Kota Medan ini banyak potensi untuk melahirkan jujitsan yang berkualitas dan handal siap berlaga di arena pertandingan untuk mengharumkan nama Kota Medan dengan misi menjadikan Medan sebagai kota Atlet.
"Sebagai jujitsan dan pelatih tentunya ada suka dan dukanya selama bergabung di jujitsu. Sukanya saya dapat menemukan keluarga baru dan mendapatkan ilmu yang belum pernah saya dapatkan di sekolah maupun kuliah. Dukanya sebagai jujitdan pasti merasakan rasa jenuh karena pola latihan yang membuat jujitsan menjadi jenuh disebabkan fasilitas latihan yang belum terpenuhi," pungkas alumni SMP Negeri 13 Medan ini.(akb/tribun-medan.com)