Kurt Westergaard Pembuat Kartun Kontroversial Nabi Muhammad Meninggal Dunia, Momen Ajal jadi Sorotan

Westergaard cukup lama mengalami masalah kesehatan, namun ia dipastikan meninggal saat tidur pada Minggu

Editor: Dedy Kurniawan
Ist
Akhir Hidup Kurt Westergaard Pembuat Kartun Nabi Muhammad Meninggal Dunia, Momen Ajal jadi Sorotan 

TRIBUN-MEDAN.com - Kabar meninggalnya seniman Denmark, Kurt Westergaard, diberitakan media internasional.

Kurt Westergaard adalah sosok yang terkenal karena membuat kartun Nabi Muhammad yang kontroversial.

Baca juga: Adab-adab dan Tata Cara Menyembelih Hewan Kurban, Persiapan Niat, Pisau, dan Arah Kiblat

Westergaard cukup lama mengalami masalah kesehatan, namun ia dipastikan meninggal saat tidur pada Minggu (18/7/2021).

Meninggalnya Kurt Westergaard dilaporkan surat kabar Berlingske dikutip dari France 24.

Kartunis kontroversial Kurt Westergaard di rumahnya di Kopenhagen, Denmark.
Kartunis kontroversial Kurt Westergaard di rumahnya di Kopenhagen, Denmark. (AFP)

Westergaard meninggal di usia 86 tahun.

Westergaard merupakan illustrator dari 12 gambar kartun Nabi Muhammad yang dipublikasikan oleh surat kabar Jyllands-Posten.

Kartun kartun tersebut dibuat sebagai bagian dari tajuk utama surat kabar tersebut yang berjudul “Wajah dari Muhammad”, pada September 2005.

Kartun tersebut berujung pada kemarahan komunitas muslim dunia, mengingat penggambaran wajah Nabi Muhammad merupakan sesuatu yang dilarang oleh Islam.

Awalnya, keberadaan kartun tersebut sempat tak disadari, namun dua pekan kemudian demonstrasi menentang hal itu terjadi di Kopenhagen.

Para duta besar dari negara-negara Islam di Denmark pun ikut melakukan protes atas kemunculan kartun tersebut.

Puncaknya terjadinya serangan terhadap Kedutaan Besar Denmark di negara-negara Islam pada 26 Februari dan puluhan orang tewas dalam kerusuhan.

Baca juga: Kabar Terbaru Rumah Tangga Nadya Mustika dan Rizki DA Bikin Ayah Mertua Terharu dan Bersukacita

Nyawa Westergaard sendiri sempat terancam, setelah kepolisian Denmark menangkap seorang pemuda Somalia berusia 28 tahun dengan pisau di depan rumahnya.

Sang pemuda ketika itu mengungkapkan rencananya untuk membunuh Westergaard.

Ia pun juga harus menghabiskan sisa hidupnya dalam perlindungan polisi di tempat tinggalnya yang dirahasiakan.

Meski begitu, penggambaran sosok Nabi Muhammad yang dipeloporinya kembali dilakukan oleh majalah satir, Charlie Hebdo.

Namun, hal itu akhirnya berbuah pembantaian 12 orang di kantor redaksi majalah Prancis itu pada 2015 lalu.

Tak Menyesal

Dikutip dari Kompas.com, Kurt Westergaard menjadi sosok kontroversial setelah di 2005, dia membuat dan mengunggah kartun Nabi Muhammad.

Penggambaran Nabi Muhammad merupakan hal yang dilarang di Islam, dan menyinggung Muslim, dilansir BBC Minggu (18/7/2021).

Kartun Kurt Westergaard itu tak pelak menimbulkan gelombang protes di Denmark, sementara pemerintah mendapat keluhan dari negara mayoritas Muslim.

Kemarahan dan aksi protes itu makin memuncak di 2006.

Kedutaan Besar Denmark diserang dan puluhan orang tewas dalam kerusuhan.

Publikasi itu juga berdampak panjang.

Pada 2015, 12 orang karyawan Charlie Hebdo ditembak mati karena mengunggah kartun tersebut.

Adapun Westergaard menerima ancaman mati, bahkan terdapat upaya pembunuhan terhadapnya pasca-kartun itu terbit.

Dia awalnya menyembunyikan diri, namun memutuskan membuka identitasnya bahwa dia tinggal di rumah berpenjagaan ketat di Aarhus.

Baca juga: Doa Nabi Muhammad Mujarab untuk Kesembuhan, Baca Ayat Ini dan Letakan ke Bagian Tubuh yang Sakit

Pada 2008, dinas intelijen Denmark menangkap tiga orang yang berencana untuk membunuh Westergaard.

Dua tahun berselang, pria Somalia bernama Mohamed Geele ditangkap karena berupaya menikam Kurt Westergaard.

Karena itulah, si kartunis terpaksa hidup dalam pengawalan ketat polisi di lokasi rahasia beberapa tahun setelahnya.

Berbicara kepada Reuters di 2008, Westergaard mengungkapkan dia tidak menyesal menggambar kartun satir tersebut.

Dia mengeklaim kartun itu menghasilkan "diskusi penting" mengenai tempat Islam di negara Barat yang cenderung sekuler.

"Jika bisa, saya akan melakukannya lagi karena saya pikir, kartun ini adalah katalis yang mengintensifkan adaptasi Islam," kata dia

(*/Tribun-Medan.com)

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved