News Video
Obat Covid-19 Langka di Asahan, Bupati: Masih Prioritas ke Pulau Jawa dan Bali
Baru-baru ini viral Presiden Republik Indonesia Joko Widodo melakukan sidak ke beberapa apotek di bogor, namun tidak di temukan obat anti vaksin.
Penulis: Alif Al Qadri Harahap | Editor: M.Andimaz Kahfi
Obat Covid-19 Langka di Asahan, Bupati: Masih Prioritas ke Pulau Jawa dan Bali
TRIBUN-MEDAN.COM, ASAHAN - Baru-baru ini viral Presiden Republik Indonesia Joko Widodo melakukan sidak ke beberapa apotek di bogor, namun tidak di temukan obat anti vaksin.
Akibat hal tersebut, Jokowi menelepon menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, di mana Jokowi menanyakan terkait sulitnya obat vaksin jenis Oseltamivir, dan Favipiravir.
"Pak, saya tadi mencari obat anti virus di apotek dekat bogor, Oseltamivir tidak ada. Cari lagi, obat antivirus Favipiravir juga gaada kosong," kata Jokowi sambil menelepon menteri Kesehatan tersebut.
Hal serupa juga di rasakan oleh masyarakat Asahan yang mengeluhkan obat Covid-19 yang sulit didapat.
Dalam status facebook akun bernama Wahyu Adi, menceritakan bahwa sulitnya mendapatkan obat antivirus covid-19.
Menurut pria yang bertugas di salah satu rumah sakit di Kabupaten Asahan ini mengatakan, sulit untuk mendapatkan obat Covid-19 bagi orang yang terkonfirmasi covid-19.
"Pak, Ruangan tersedia. Namun obat virus gaada, Lovenox gada, Dexa Gaada, metilprednisolon gaada , Cefoperazone gaada," tulis Wahyu Adi.
Lanjutnya, pasien covid-19 yang saat ini berada di rumah sakit hanya tersedia oksigen tanpa obat.
"Terus, pasien covid cuma numpang kamar sama oksigen sambil nunggu hilang nafas," katanya.
Di konfirmasi tribun-medan.com kepada Bupati Asahan, H Surya saat menghadiri vaksin masal di gedung serba guna Pemkab Asahan, mengatakan bahwa obat vaksin memang sulit di dapat belakangan ini.
"Iya, benar. Obat Covid-19 memang sulit belakangan ini di dapat," kata H Surya, Sabtu (24/7/2021).
Lanjut Surya, obat tersebut memang langka di Indonesia, bahkan untuk Jawa dan Bali saat ini masih sulit di dapat.
"Saya sudah kordinasi dengan pemerintah pusat. Obat memang sulit di dapat," jelas Surya.
Ia juga mengatakan saat ini pemerintah masih memfokuskan ke Pulau Jawa dan Bali.