TRIBUNWIKI

Mengenal Bagian-bagian Ruang di Rumah Adat Batak Toba Serta Fungsinya

Rumah adat Batak Toba memiliki makna dan setiap ruangan yang didalamnya memiliki pengertian dan filosofinya sendiri.

Penulis: Arjuna Bakkara | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ARJUNA
Rumah Adat Batak Toba 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN-Rumah adat bagi Etnik Batak Toba merupakan kekayaan yang tak ternilai, dan suatu kebanggan tersendiri bila masih memikiki dan tinggal di rumah Adat Batak Toba.

Rumah adat Batak Toba memiliki makna dan setiap ruangan yang didalamnya memiliki pengertian dan filosofinya sendiri.

Www.tribun-medan.com merangkum hasil wawancara dengan seorang mahasiswa Teknik Arsitektur Institut Teknologi (ITM) Medan Asal Samosir, Sintong Sihombing. Sintong sudah meneliti di beberapa wilayah tentang rumah adat Batak Toba.

Baca juga: Terkomsel Tawarkan Paket Darurat dan Paket Kuota Ketengan, Hadirkan 3 Program Permudah Masyarakat

Bagi orang Batak rumah terdiri dari dua bagian, yakni Ruma Sopo dan Ruma Bolon.

Ruma sopo difungsikan sebagai tempat penyimpanan barang, tempat menyimpan padi, musyawawarah adat.
Ruma bolon tempat tinggal keluarga besar, dan tidak memiliki penyekat ruangan. 

Rungan pada rumah Batak yakni ruma bolon terbagi atas 4 bagian. Antara lain, kjabu bona atau ruangan belakang di sudut sebelah kanan, jabu soding berada di sebelah jabu suhat dan di depan jabu bona.

Ruangan jabu suhat berada di sudut kiri depan.

Tampar piring, berada di sebelah kiri yang berhadapan dengan jabu bona yang sering digunakan sebagai penyedia makanan atau tempat penyimpanan makanan.

Baca juga: Lirik Lagu Karo Tedeh Ateku Kena by Trisna Shinta

Ruangan jabu bona dikhususkan bagi keluarga kepala rumah. Ruangan jabu soding dikhususkan bagi tamu dan keluarga besar.

Ruangan jabu suhat dikjhususkan untuk anak laki-laki tertua yang telah menikah.

Ruangan tampar piring diperuntukkan bagi anak perempuan (parhobas) yang dalam artian berkaitan dengan kebutuhan makan minum dan lainnya. Dari segi fungsi, rumah ini terbagi dua ruang, yaitu halang ulu dan talaga.

Ruang halang ulu merupakan tempat duduk kaum pria (kelompok kepala keluarga atau anak laki-laki) dan posisinya berada di sebelah kepala saat tidur.

Sedangkan talaga tempat untuk kaum perempuan saat ada acara khusus, atau posisi berada di sebelah arah sebaliknya dari posisi duduk kaum pria.

Pada ruang talaga ini, diciptakan lubang kecil tempat menyapu debu dekat tiang rumah.

Makna dalam pembuatang luang itu, agar semua keburukan dan hal negatif terbuang dari seisi rumah.

Mengacu pada kepercayaan Batak, rumah ini terbagi ke dalam tiga bagian yang mencerminkan dunia atau dimensi yang berbeda-beda. Bagian pertama adalah atap, yamg dyakini menxerminkan dunia para dewa.

Baca juga: Camat Padang Tualang Ternyata Ikut Kena OTT Juga, Kabid Humas: Masih Didalami

Bagian kedua yakni lantai rumah yang diyakini mencerminkan dunia manusia.

Bagian ketiga adalah bagian bawah rumah afau kolong rumah yang memcerminkan dunia kematian.

Rumah adat Batak tidak memikiki struktur yang tertancap ke dalam tanah seperti pondasi rumah-rumah beton.

Rumah Batak kaki-kakinya dirikan di atas batu setelah pembangunan rumah selesai.

(Jun-tribun-medan.com)
 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved