SUDAH Dua Kali Disuntik Vaksin Sinovac, Kini Moeldoko Disuntik Vaksin Nusantara, Ada Apa?
Hari ini, saya menerima suntikan vaksin Nusantara untuk mencegah penularan Covid-19 dari Letjend (Purn) Terawan Agus Putranto di RSPAD Gatot Soebroto.
"Biarlah saya ikut mencoba dulu sebagai dukungan pada kerja keras anak bangsa," tuturnya menjelaskan alasannya mau disuntik vaksin yang kini masih dalam proses pengembangan itu.
"Semoga dukungan saya ini tidak diasumsikan macam-macam," tambah Moeldoko.
Antibodi Vaksin Nusantara
Sebelumnya banyak tokoh nasional maupun anggota DPR yang bersedia menerima suntikan Vaknus meski dinyatakan BPOM tidak memenuhi kaidah ilmiah.
Mereka antara lain mantan Mensesneg Sudi Silalahi, mantan Menkes Siti Fadillah, politikus senior Golkar Aburizal Bakrie hingga Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad.
Sebelumnya, Dahlan Iskan yang juga menerima suntikan Vaknus secara diam-diam menguji kekebalan tubuh (imun) relawan suntikan Vaknus yang dibawanya di Laboratorium Molekular Profesor Nidom Foundation Surabaya.
Laboratorium Molekular Profesor Nidom Foundation adalah milik Prof CA Nidom, ilmuwan penemu vaksin flu burung.
Pemeriksaan dilakukan 17 hari setelah mereka disuntik VakNus 4 Mei 2021.
Hasilnya, sukarelawan Vaknus mendapat antibodi dan proteksi bodi terhadap virus sangat tinggi.
Hasil ini diunggah dalam disway.id berjudul: Gembira Nusantara dan Gembira Nusantara 2
Standarnya antibodi harus berada di atas 100 dan daya proteksi di atas 20.
Relawan Nicky Yusnanda (27): antibodi 200, proteksi 51.24
Ho Nisa Hardjo/Ho Tjien Giok (46): antibodi 200, proteksi 48.97
Tatik Suparwati (59): antibodi 400, proteksi 94
Joko Slamet Sunarto (67): antibodi 200, proteksi 48
Tiga relawan Bu Ria, Bu Putri, dan Bu Firda, antibodi 160, proteksi 34