Anak Bungsu Akidi Tio Dijemput Polda Sumsel, Kapan Bantuan Rp 2 Triliun Cair?

Sampai saat ini, Sabtu (31/7/2021), bantuan Akidi Tio senilai Rp 2 triliun untuk masyarakat Sumsel tersebut, belum diserahkan.

Editor: Juang Naibaho
TRIBUN SUMSEL/SHINTA DWI ANGGRAINI
Menantu Akidi Tio, Rudi Sutadi--suami Heriyanti putri bungsu Akidi Tio-- ditemui Tribun di kediamannya, Rabu (28/7/2021). 

Sebab dia takut keluarga Akidi Tio akan semakin tersakiti dengan berbagai kabar yang beredar.

"Tolong, tolong, tolong, jangan menyebarkan hal yang tidak perlu. Kasihan orangnya. Jangan banyak cerita-cerita yang tidak karuan. Tunggu Senin saja. Padahal orang ingin berbuat baik, akhirnya dia malah jadi kesakitan," tegasnya.

Kabar Utang Heriyanti

Beredar kabar Heriyanti anak bungsu Akidi Tio penyumbang Rp 2 triliun memiliki utang.

Menurutnya, utang tersebut adalah perjuangan Heriyanti untuk bisa memberikan bantuan kepada masyarakat khususnya di Sumsel, sesuai dengan wasiat sang ayah, Akidi Tio.

"Oh iya tidak apa-apa (soal utang), itu usaha dia untuk mendapatkan. Utang dia di mana-mana. Memperjuangkan itu bukan gampang, lima tahun jungkir balik. Bayar lawyer mahal, bayar notaris mahal. Mengerjakannya itu setengah mati, tidak gampang," ujarnya dengan suara tegas.

Versi Prof Hardi

Sementara itu, melalui laman Youtube artis Helmi Yahya, Jumat (30/7/2021), Prof DR dr Hardi Darmawan, dokter pribadi sekaligus orang kepercayaan keluarga Akidi Tio mengatakan, penyaluran dana bantuan bernilai fantastis itu sudah dilakukan.

Pernyataan ini disampaikan Hardi di menit ke-26 tepatnya saat Helmi Yahya menanyakan apakah penyerahan uang sudah terjadi.

"Sudah, sudah, sudah," ujar dr Hardi seraya menganggukkan kepala.

Mendengar penyataan itu, Helmi Yahya kembali memastikan dana tersebut berarti tinggal penggunaannya yang kembali disambut anggukan kepala oleh mantan Direktur Utama (Dirut) RS RK Charitas tersebut.

Namun saat coba dikonfirmasi, dr Hardi sama sekali tidak merespons sambungan telepon dari wartawan Tribun Sumsel.

Panggilan awal langsung ditolak, lalu beberapa panggilan selanjutnya tidak mendapat respons meski nomor yang dihubungi dalam keadaan aktif.

Terpisah, Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri saat dikonfirmasi, enggan memberikan komentar terkait pernyataan Hardi Darmawan tersebut.

"Berkenan konfirmasinya ke Prof Hardi ya," ujarnya melalui pesan singkat whatsapp.

Halaman
123
Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved