Selamat Sianipar Dikebumikan
BREAKING NEWS Jenazah Selamat Sianipar Dibawa ke Kampung Halaman, Begini Reaksi Warga
"Kemarin itu saat terpapar, entah stres atau apa, asal ketemu sama orang, dipelukinya orang supaya kena juga."
Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, TOBA - Masyarakat sekitar Desa Pardomuan, Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba banyak yang datang untuk menyambut kedatangan jenazah Selamat Sianipar.
Setelah dirujuk dari RSUD Porsea ke RS Adam Malik, Salamat Sianipar dinyatakan meninggal dunia dengan status terkonfirmasi Covid-19.
Dari informasi yang berhasil dihimpun okeh Tribun Medan, jasad Salamat Sianipar dibawa sekitar pukul 04.00 WIB dari Rumah Sakit Adam Malik, Kota Medan.
Masyarakat telah berkumpul di sekitar lokasi pemakaman.
Terlihat juga para petugas tengah berada di lokasi dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).
Sekadar diketahui Salamat Sianipar adalah seorang pria yang berasal dari Kecamatan Silaen yang dinyatakan positif Covid-19.
Dia telah menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Porsea pada Sabtu (24/6/2021).
Salamat Sianipar sempat viral di medsos lantaran dirinya dipukuli banyak orang.
Kala itu, dugaan warga mengeroyoknya mengemuka di lini media sosial.
Pengeroyokan dan penganiyaan yang ditengarai Salamat Sianipar mengidap covid 19 hingga membuat warga takut..
Sekaitan dengan adanya video yang beredar yang memperlihatkan adanya pemukulan oleh sekelompok orang terhadap pengidap Covid-19 tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Toba Audi Murphy Sitorus belum bisa memastikan kebenarannya.
"Sudah diamankan di RSUD Porsea. Yang bersangkutan sudah jalani perawatan hingga saat ini. Dia pun masih dinyatakan positif Covid-19 hingga saat ini," ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Toba Audi Murphy Sitorus saat dikonfirmasi tribun-medan.com pada Sabtu (24/5/2021).
"Kita tengok dulu, benar atau tidak," sambungnya.
Audi Sitorus bilang saat menjalani isolasi mandiri di rumah, Salamat Sianipar melakukan hal aneh yang diduga bertujuan menularkan Covid-19 kepada orang sekitarnya.
"Kemarin itu saat terpapar, entah stres atau apa, asal ketemu sama orang, dipelukinya orang supaya kena juga. Orang itu waktu diisolasi di rumahnya," terangnya.
"Kalau kejadian ini hari Kamis kemarin. Kamis malam itu, pihak kepolisian dan Gugus Tugas sudah mau mengamankan yang bersangkutan itu ke rumah sakit karena tindakannya aneh-aneh," sambungnya.
Hingga saat ini, pihaknya masih berkoordinasi soal informasi yang beredar di masyarakat, secara khusus adanya pemukulan terhadap yang bersangkutan.
"Asal ada ketemu orang, dipeluknya. Soal kapan dimulai isolasi mandiri, secara detail diketahui Gugus Tugas Kecamatan," sambungnya.
Audi Sitorus menceritakan perihal keanehan yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut saat bertemu dengan orang lain.
"Pokoknya tindakannya aneh, asal ada orang. Bahkan wakapolsek pun datang waktu itu langsung mau dipeluknya. Bidan desa itu juga saat mau memakaikan APD langsung dipeluknya," pungkasnya.
(cr3/tribun-medan.com)