Harga Atribut Sekolah di SMA Negeri 7 Medan Bikin 'Sesak Nafas' Orangtua Siswa, Tidak Transparan
Biaya atribut di SMA Negeri 7 Medan dianggap terlalu kemahalan dan tidak transparan oleh orang tua siswa
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN-Orangtua siswa yang mendaftarkan anaknya ke SMA Negeri 7 Medan mengeluh.
Sebab, harga atribut sekolah di SMA Negeri 7 Medan bikin sesak nafas orangtua siswa.
Menurut AA, orangtua siswa, pihak SMA Negeri 7 Medan tidak transparan dalam memberikan informasi, terkait uang atribut ini.
Baca juga: Dua Guru SMA Negeri 3 Pelaku Pungli Masih Dibiarkan Mengajar Tanpa Diberi Sanksi
"Biaya yang harus dibayar Rp 846 ribu. Jadi diminta anak saya daftar (barang) nya itu. Apa-apa saja (rincian barang) dan harganya. Mau difoto tidak dikasih," kata AA, Senin (2/8/2021).
AA mengatakan, belakangan uang Rp 846 ribu itu untuk satu stel baju olahraga, baju batik, tali pinggang, atribut sekolah seperti bendera, alamat sekolah, 14 buku LKS (Lembar Kerja Siswa) dan badge nama.
Namun, semua barang tersebut belum diberikan pada calon siswa.
Baca juga: Kepala SMA Negeri 3 Medan Akui Ada Guru Pungli Orangtua Siswa Rp 10 Juta, Pelaku Sempat Anggar Jaksa
"Saya sebagai orangtua siswa menganggap biaya ini kemahalan, karena tidak ada rinciannya," kata AA.
Dia mengatakan, kalau lah sekolah mau menyampaikan informasi yang terbuka dan jelas, orangtua pasti akan memahaminya.
"Saya anggap ini kesimpangsiuran. Bagaimana kami bisa paham, jika rinciannya tidak diberikan," kata AA.
Humas SMA Negeri 7 Medan Sitompul mengatakan bahwa urusan perlengakapn siswa ada di Unit Koperasi sekolah.
Baca juga: Oknum Guru di SMA Negeri 3 Medan Minta Rp 10 Juta ke Calon Siswa, Gubernur Minta Pelaku Dipecat
Dia beralasan, akan menanyakan lebih lanjut masalah ini pada pihak koperasi.
Namun, kata Sitompul, pihaknya tidak ada memaksa orangtua siswa untuk membeli atribut di dalam sekolah.
"Kami membebaskan orangtua siswa. Kalau mau beli di dalam silakan, di luar juga tidak apa-apa," katanya.
Sitompul beralasan, bahwa pihaknya cuma ingin membantu meringankan beban orangtua siswa.
Jika membeli atribut di dalam sekolah, maka uangnya bisa dicicil.
"Kalau di luar kan tidak bisa dicicil," kata Sitompul.(cr6/tribun-medan.com)