Mahasiswi Lumpuh Usai Divaksin
Ya Allah Kasihannya, Mahasiswi Asal Aceh Lumpuh Setelah Divaksin, di Medan Ada yang Meninggal
Mahasiswi asal Aceh lumpuh setelah jalani vaksinasi Covid-19 di tempatnya mengemban ilmu
TRIBUN-MEDAN.COM,ACEH-Sungguh menyedihkan sekali nasib Amelia Wulandari (22).
Pasalnya, mahasiswi asal Aceh ini lumpuh setelah divaksin Covid-19 di Akademi Keperawatan (Akper) di Suak Ribee.
Menurut laporan, vaksinasi yang dijalani warga Desa Suak Ribee, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat ini berlangsung pada Selasa (27/7/2021) lalu.
Baca juga: Terungkap Sosok Kakek Kayuh Sepeda 15 Km Demi Vaksin, Dihadiahi Motor Ivan Gunawan
Usai divaksin, mulanya Amelia mengalami mual-mual pada siangnya lalu pada malam hari, korban mengalami kejang-kejang dan membiru.
Selain itu, tangan dan kaki korban menjadi kaku dan tidak bisa bergerak.
Pihak keluarga korban kemudian membawanya ke Rumah Sakit Montella Meulaboh guna mendapatkan penanganan medis.
Baca juga: Efektivitas Vaksin Covid-19 Menurun 84 % Setelah Enam Bulan, Ini Penjelasan CEO Pfizer
Sementara itu, kondisi korban hingga, Minggu (1/8/2021), masih dalam kondisi lumpuh dan belum bisa bergerak.
Korban saat ini dirawat di Ruang Saraf, Kamar Mohini, RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh, Aceh Barat.
Allymuddin, paman dari Amelia kepada Serambinews.com, Minggu (1/8/2021), saat mendampingi korban mengatakan, pada 26 Juli 2021, korban berkonsultasi dengan salah satu dokter di Puskesmas Suak Ribee.
Konsultasi itu mengenai mekanisme vaksin yang diperlukan oleh korban untuk mendapatkan surat keterangan bahwa korban belum bisa divaksin karena sedang menderita penyakit lambung akut, dan tipes, serta sinusitis.
Baca juga: China Akui Ketahanan Antibodi Vaksin Covid-19 Sinovac Hanya 6 Bulan, Moeldoko Disuntikkan Vaknus
Berawal dari itu, dokter dari Puskesmas Suak Ribee mengeluarkan surat keterangan terhadap penyakit yang dideritanya saat ini, yang kemudian disarankan berkonsultasi dengan dokter spesialis.
Awalnya, korban berkonsultasi ke dokter di Rumah Sakit Denkesyah. Namun di sana pada hari itu tidak ada dokter.
Lalu korban berkonsultasi dengan salah dokter spesialis di Rumah Sakit Montella Meulaboh.
Di Rumah Sakit Montella tersebut, korban yang didampingi ibunya mengutarakan keperluannya kepada salah dokter spesialis guna mendapatkan surat keterangan bahwa korban belum bisa divaksin dengan memperlihatkan surat keterangan dari puskesmas terhadap penyakitnya.
Baca juga: SUDAH Dua Kali Disuntik Vaksin Sinovac, Kini Moeldoko Disuntik Vaksin Nusantara, Ada Apa?
Dikatakannya, saat itu dokter memaksa korban agar tetap divaksin dan tidak mendengarkan apa keluhan korban.