News Video
KOCAK Penipu Mengaku Polisi dan Ancam Anggota Brimob Pangkat Bripka
Beredar di media sosial video kocak seorang penipu mengaku polisi dan ancam anggota Brimob berpangkat Brigadir Kepala (Bripka) .
Penulis: M.Andimaz Kahfi | Editor: M.Andimaz Kahfi
KOCAK Penipu Mengaku Polisi dan Ancam Anggota Brimob Pangkat Bripka
TRIBUN-MEDAN.COM - Beredar di media sosial video kocak seorang penipu mengaku polisi dan ancam anggota Brimob berpangkat Brigadir Kepala (Bripka) .
Sang penipu tampak mengancam dan mengaku-ngaku dari pihak kepolisian.
"Kalau boleh pembicaraan kita ini jangan dulu di dengar orang-orang. Takutnya mereka kaget," kata si penipu kepada Bripka Adam.
Penipu lalu mengancam bahwa ia tidak lagi bisa membantu keluarga si Bripka yang disebutnya bermasalah dengan posisi.
"Mohon maaf ini bapak kita tidak bisa bantu lagi. Jadi kalau boleh dicari dulu tempat sendiri berbicara biar enak. Apa yang saya tanya sama bapak, tolong dijawab dengan jujur ya bapak," katanya.
"Kalau bapak jujur di sini saya bantu bapak. Disini tolong bapak jangan potong omongan saya. Cukup bapak mendengar dan menyimak apa yang saya beritahukan agar bapak di sana mengetahui permasalahannya dan paham," sambungnya.
Si penipu yang mengaku polisi lalu mengenalkan dirinya bernama AKP Arjuna dari Polresta.
Tapi saat ditanya dari Polresta mana, si penipu tak menjawab dan malah mengalihkan pertanyaan tersebut.
"Bapak tolong dengarkan saya. Jadi izin pak saya sedang berbicara dengan siapa ini mohon izin pak," ucap si polisi gadungan.
Bripka Adam lalu menyebut namanya sebagai Daeng Tulang.
Penipu lalu meminta agar Bripka Adam tidak meloudspeaker handphone nya.
"Soalnya sudah rusak hape ku dan tidak bisa kalau tidak pakai loud speaker," katanya.
Penipu lalu meminta agar dirinya dihargai.
Bripka Adam lalu celetuk dan menyebut menghargai si penipu dari ujung kaki sampai ujung kepala.
"Daeng kita hormati daei ujung kaki sampai kepala, apalagi kita polisi daeng," ujarnya.
Penipu lalu berujar ingin mencocokkan data-data keluarga yang disebutnya keluarga dari Bripka Adam.
"Apa benar ada keluarga bapak bernama Heri," tanya si penipu.
"Oh iya ada, saya punya sepupu. Biasa dia tukang gali kubur dan kadang cari kayu di hutan dan dia tinggal sama tantenya itu. Kadang-kadang dia datang kerumah," jawab Bripka Adam.
Si penipu lalu bertanya siapa nama lengkap dari Heri yang disebut penipu sebagai saudara Bripka Adam.
"Namanya Heri Lapandu," katanya.
"Jadi ini sepengetahuan bapak dia (Heri) perokok tidak," tanya penipu.
"Kadang-kadang dia merokok, tapi memang saya dengar suka dia isap-isap kecubung," ujarnya.
Penipu lalu merasa seperti dipermainkan.
"Bapak mau main-main sama saya. Dari tadi saya dengar ada orang yang mendengarkan kita bicara. Bapak mau main-main," ancam penipu.
Bripka Adam lalu bertanya di mana posisi dari si penipu.
"Kita di mana Daeng," tanya Bripka Adam.
"Kita di Kendari," jawabnya.
Si penipu lalu kembali menawarkan jasa untuk mengeluarkan saudara Bripka Adam yang disebut bernama Heri untuk tidak ditahan.
"Dia ditangkap masalah apa," tanya Bripka Adam.
Tapi si penipu tak menjelaskan secara detail atas dasar apa penangkapan. Penipu yang mengaku polisi lalu menawarkan jalan kekeluargaan untuk menyelesaikan masalah.
"Ini mau kita bantu karena pihak keluarga korban belum ada yang tahu. Jadi di sini yang saya tanyakan kepada anda dan dipercayai nya dan bisa menyelamatkan masa depan keluarga ataupun bisa menjamin dia. Jadi dia ini bisa kita bebaskan atau mau kita bawa ke kantor dan diproses secara hukum," katanya.
"Kalau saya biarkan saja dia dulu di sel, biar jadi pelajaran karena dia suka sekali balap-balap. Kasih dulu sehari dua hari nanti saya telepon lagi," jawab si polisi.
Lagi-lagi si penipu menawarkan agar keluarga Bripka Adam yang tak pernah ditangkap bisa dibebaskan.
"Karena belum ada yang tahu, jadi tolong apa yang saya jelaskan didengarkan. Ini masih dapat kita bantu dan bahwasanya tidak ada tabrakan di sini dan ini bisa diselamatkan. Atau mau kita bawa saja ke kantor dan diproses lewat jalur hukum," ancam penipu.
"Kalau saya kasih saja dia masuk sel sehari dua hari," jawab Bripka Adam.
"Jangankan sehari dua hari, satu tahun pun saya kasih bapak. Bapak jangan main-main," ancamnya.
Bripka Adam lalu tertawa dan menjawab ancaman si penipu.
"Iyalah penipu," jelasnya.
Perasaan banyak banget ya modus-modus penipuan begini dan semakin marak.
Kamu pernah enggak dapat telepon misterius begini dan dikabarkan ada keluarga atau orang terdekat mengalami kecelakaan atau ditangkap polisi.
(mak/tribun-medan.com)