Penyimpangan Anggaran TNI
Kodam I/BB Janji Tindak Tegas Oknum Mayor yang Diduga Terlibat Penyimpangan Anggaran TNI
Kodam I/Bukit Barisan angkat bicara soal adanya perwira yang terlibat penyimpangan anggaran
Penulis: Array A Argus | Editor: Array A Argus
Uang tersebut konon kabarnya belum dikembalikan.
Kemudian, dalam laporan itu juga dijabarkan soal pemotongan gaji siswa Dikjur Taif tahun 2020.
Pada bulan Mei 2020, jatah uang siswa Rp 2 juta/perorang dikali 397 siswa sebesar Rp 794.000.000.
Total belanja tiap siswa Rp 1.063.000, sehingga jumlahnya Rp 422.000.000.
Adapun uang yang dipertanyakan dan belum dikembalikan Rp 372.000.000.
Kemudian pada bulan Juni 2020, jatah uang siswa Rp 1.500.000 dikali 397 siswa berjumlah Rp 595.500.000.
Uang yang digunakan untuk belanja perlengkapan YWP (Yidha Wastu Pramuka) totalnya Rp 382.024.000.
Adapun uang siswa yang belum dikembalikan Rp 213.476.000.

Pada bulan Juli 2020, setelah adanya temuan Wasev KSAD TNI, jatah siswa diberikan sepenuhnya sebesar Rp 2 juta perorang.
Dari pemotongan di bulan Mei dan Juni 2020, uang yang belum dikembalikan sebesar Rp 585.476.000.
Dalam rapat evaluasi itu, KSAD TNI Jendral Andika Perkasa berang dan minta uang yang belum dikembalikan itu segera dipulangkan.
Baca juga: Elvina br Sembiring, Calon Kowad yang Buat Pangdam I/BB Ngakak, Daftar TNI Karena Dendam Pada Mantan
"Pokoknya semua uang wajib dikembalikan. Kalau sudah dikembalikan, kita harus punya bukti," kata Jendral TNI Andika Perkasa, sebagaimana yang dikutip www.tribun-medan.com, dari kanal YouTube TNI AD, Jumat (8/8/2021) siang.
Andika mengatakan, uang yang diduga disalahgunakan itu harus dikembalikan dengan cara ditransfer.
"Saya tidak mau cash. Jadi harus dicari nomor rekening, termasuk data dimana prajurit-prajurit ini bertugas," kata Andika.
Baca juga: 5 Atlet Hebat Indonesia yang Pilih Jadi Prajurit TNI, Ada yang Dekat dengan Presiden Jokowi, Siapa?
Dia mengatakan, adanya penyimpangan anggaran di tiap Rindam dan Dodiklatpur ini disinyalir diketahui para pimpinan Kodam.
"Saya anggap tahu, komandannya. Makanya warning ini harus disampaikan," kata Andika.