DOKTER Ini Jadi Miliarder Bertambah Kaya di Masa Pandemi Covid-19, Raup Untung Berlipat
DOkter Loo Choon Yong Berhasil meraup laba hingga dua kali lipat lebih tinggi di masa pandemi Covid-19.
“Saya tidak mengukur kontribusi kami atau makna hidup saya dengan kapitalisasi pasar atau harga saham.
Yang sangat penting adalah bagaimana Raffles Medical, sebagai sebuah organisasi, merawat pasien dengan baik,” kata Loo, dilansir dari Bloomberg, Jumat (6/8/2021).
Loo yang memiliki sekitar 52% saham Raffles Medical bersama keluarganya itu mengatakan, ketika negara menghadapi tantangan seperti ini, pihaknya harus membantu.
Meskipun Raffles Medical adalah Swasta, tetapi Raffles Medical adalah bagian dari sistem perawatan kesehatan.
Baca juga: Jerinx SID Tersangka Kasus Pengancaman, Awal Masalah Sebut Artis Senang Diendorse Positif Covid-19
Seperti diketahui, Singapura telah mempercepat upaya vaksinasi Covid-19, negara tersebut mengharapkan 80% populasinya diinokulasi penuh pada September tahun ini.
Sehingga dapat melonggarkan lebih banyak pembatasan virus, termasuk mulai mengizinkan perjalanan bebas karantina.
Raffles Medical, yang mengoperasikan lebih dari 60 klinik, praktik serta satu rumah sakit di seluruh negeri, mulai mengerjakan upaya tersebut pada Januari 2021.
Baca juga: DAFTAR Nama Penerima Bansos Tunai Rp 600 Ribu dan Beras 10 Kg, Akses cekbansos.kemensos.go.id.
“Fakta bahwa Raffles Medical adalah salah satu penyedia layanan kesehatan terbesar di Singapura berarti bahwa mereka dapat membantu lebih dari satu cara.
Keterlibatan mereka “telah menguntungkan mereka,” kata Wee Kuang Tay, seorang analis di CGS-CIMB Securities Singapore Pte.
• DAFTAR Nama Penerima Bansos Tunai Rp 600 Ribu dan Beras 10 Kg, Akses cekbansos.kemensos.go.id.
Loo, yang saat ini berusia 72 tahun, ikut mendirikan Raffles Medical pada tahun 1976.
Dia dan temannya, Alfred Loh, awalnya membeli dua klinik dan secara bertahap membangun perusahaan tersebut.
Selain kehadirannya di Singapura, Raffles Medical memiliki tiga rumah sakit di China, yang terakhir dibuka di Shanghai pada minggu lalu, dan juga beroperasi di Jepang, Vietnam, dan Kamboja.
“Prinsipnya adalah merawat pasien dengan benar. Dengan begitu bisnis akan menjaga dirinya sendiri. Begitulah cara kami tumbuh selama bertahun-tahun,” kata Loo.
Menurut Loo, hal-hal tersebut mulai tidak terlihat begitu cerah ketika virus mulai menyebar pada tahun lalu.
Bisnis reguler Raffles Medical Group menurun karena orang-orang menjauh dari klinik dan rumah sakit, dan penyedia medis hanya diizinkan untuk memberikan layanan penting.
• Bambang Widjojanto Kritik Pimpinan KPK soal Temuan Maladministrasi TWK oleh Ombudsman