Jadi Yatim Piatu Dalam Sehari, Bocah Ini Kenang Surat Terakhir Untuk Ortu: Ma, Pa Gimana Kabarnya?

Erik anak bungsu korban yang tinggal di pesantren sejak tanggal 11 juli 2021 lalu tak pernah menyangka jika ayah dan ibu menjadi korban pembunuhan ber

Kolase Tribun Bogor/Tribun Pontianak
Jadi Yatim Piatu Dalam Sehari, Bocah Ini Kenang Surat Terakhir Untuk Ortu: Ma, Pa Gimana Kabarnya? 

TRIBUN-MEDAN.com - Sedih memang nasib bocah ini. Dalam sehari ia jadi anak yatim piatu. Kedua orangtuanya dibunuh secara sadis oleh tetangganya sendiri.

Orantuanya masing-masing Sugiono (56) dan ibunya Turyati (46), ditemukan tewas mengenaskan.

Tak hanya itu, cucu korban bernama Afsyia bocah berusia 5 tahun turut menjadi korban pembunuhan sadis.

Pelakunya yakni RN seorang pemuda berusia 27 tahun yang merupakan tetangga korban.

Peristiwa ini terjadi di Desa Solam Raya, Kecamatan Sungai Tebelian, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.

Kedua anak korban yakni Erik dan Vivi yang jadi yatim piatu itu tak menyangka jika kedua orangtuanya dibunuh secara keji oleh RN.

Bahkan, Erik anak bungsu korban yang tinggal di pesantren sejak tanggal 11 juli 2021 lalu tak pernah menyangka jika ayah dan ibu menjadi korban pembunuhan berantai.

Sejak pergi ke pesantren, Erik diketahui belum izin pulang ke rumahnya lantaran ia belum lama masuk pesantren.

Rupanya, si bungsu sempat berkirim surat kepada kedua orangtuanya sebelum pembunuhan itu terjadi.

Namun sayang, surat terakhir dari Erik untuk orangtuanya belum sempat dibaca oleh ayah dan ibunya.

Tulisan tangan di atas selembar kertas itu, ditulis Erik saat berada di asrama Pesantren Darul Ma'arif.

Selembar surat itu, dititipkan oleh Erik pada Rifan, guru pendampingnya di pesantren agar dikirim ke orangtuanya via pesan whatsApp.

"Pada hari sabtu, korban (kedua orangtuanya) berkunjung ke sekolah (pesantren). Erik sejak masuk 11 Juli 2021 belum pernah izin keluar asrama. Pada Rabu pagi Erik menitip surat pada Rifan Hadi agar dikirim lewat WA kepada orgtuanya. Tapi tidak jadi, karena nomor WA orangtua Erik baru dapat sekitar jm 6 sore. Tidak lama kemudian, Erik dijemput dari asrama karena ibu erik telah meninggal," kata Kapolsek Ipda J. Efendhy Kusuma Dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribun Pontianak, Sabtu (7/8/2021).

Erik dalam suratnya, mendoakan kedua orangtuanya diberikan kesehatan, rejeki yang banyak umur panjang.

Dalam surat itu, Erik juga menulis beberapa permintaan ke orangtuanya agar mengirim beberapa lauk, sambal hingga pakaian ke pondok.

Sepucuk surat dari Erik untuk orangtuanya.
Sepucuk surat dari Erik untuk orangtuanya. (TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA)
Sumber: Tribun Bogor
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved