Pengejaran Teroris
Ini Sosok Tiga Jenderal yang Kejar Langsung Teroris di Poso, Ada Brimob dan Kopassus
Berikut ini adalah profil tiga jenderal yang mengejar kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso
Wakil Komandan Korbrimob Polri (2018—2020)
Kapolda Sulawesi Tengah (2020—2021)
2. Brigjen TNI Farid Makruf
Jenderal selanjutnya adalah Danrem 132 Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf.
Mengutip Tribun Palu, Brigjen TNI Farid Makruf resmi menjabat sebagai Danrem 132 Tadulako setelah diangkat oleh Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Santos G Matondang pada Juni 2020.
Saat upacara serah terima jabatan kala itu, Farid masih berpangkat Kolonel dari kecabangan Infanteri Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Sebelum ditunjuk sebagai Danrem 132/Tadulako, Brigjen Farid makruf bertugas sebagai Pamen Denma di Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad).
Pria kelahiran Bangkalan, Madura, Jawa Timur pada 8 Juni 1969 itu juga pernah menjabat sebagai Danrem 162/Wira Bhakti.

Di mata para anggotanya di Korem 132/Tadulako, Brigjen Farid Makruf dikenal sebagai sosok bijaksana, humoris serta ramah dengan semua orang.
Seperti pengakuan dari Kapenrem 132/Tadulako Kapten Infanteri Ahmad Jayadi.
"Beliau sangat bersahaja, baik, luwes, perhatian dengan anggotanya dan mudah diajak komunikasi. Di sisi lain, beliau juga adalah pemimpin yang tegas dengan segudang solusi dalam setiap permasalahan di kesatuan yang dipimpinnya," kata Jayadi dikutip dari korem132-tniad.mil.id.
Dengan berbagai pengalaman tugas dan jabatan-jabatan sebelumnya, Farid saat ini secara khusus ditugasi untuk menumpas kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Sulawesi Tengah (Sulteng).
Bersama Kapolda Sulteng Irjen Pol Abdul Rakhman Baso, kedua pimpinan TNI-Polri di Bumi Tadulako itu memimpin operasi pengejaran di wilayah Poso, Sigi dan Parigi Moutong.
Sejak September 2020, pasukan TNI-Polri setidaknya berhasil menembak mati tujuh anggota MIT Poso pimpinan Ali Kalora.
Empat di antaranya yaitu Wahid alias Aan alias Bojes, Azis Arifin alias Azis, Alvin alias Adam alias Mus'ab alias Alvin Anshori dan Khairul alias Irul alias Aslam.
Para pelaku teroris itu tewas dalam operasi perburuan mulai Agustus 2020 hingga Maret 2021.