Kisruh Mural Jokowi

Tuai Badai Kritik, Polri Apresiasi Anak Muda Pembuat Mural Jokowi 404: Not Found

Polri angkat bicara soal penghapusan mural Jokowi 404: Not Found di Tangerang belum lama ini

Editor: Array A Argus
HO
Mural bergambar mirip Presiden RI Joko Widodo yang sempat viral kini sudah dihapus petugas gabungan.(HO) 

TRIBUN-MEDAN.COM,-Mural Jokowi 404: Not Found yang dibuat sejumlah seniman di tembok kawasan Tangerang, Banten sempat menjadi sorotan dan perbincangan banyak pihak.

Bagi penyelenggara negara, mural Jokowi 404: Not Found awalnya dianggap penghinaan.

Jokowi yang saat ini menjabat sebagai kepala negara dianggap sebagai simbol dari bagian negara, sehingga mural Jokowi 404: Not Found itu dihapus sejumlah pihak.

Pascapenghapusan mural itu, dan beredarnya kabar Polri memburu pembuat mural, badai kritik terjadi.

Polri dinilai tidak paham seni, dan diminta tidak memburu para pembuat mural itu.

Setelah kasus ini kisruh, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono angkat bicara.

Agro, mewakili institusi Polri belakangan mengapresiasi mural Jokowi 404: Not Found ini.

"Tentunya kan mural yang dibuat oleh orang dalam berbagai macam bentuk, ada bentuk lukisan, bentuk itu memang sebuah ekspresi. Ekspresi suatu mempunyai seni yang bisa dituangkan dalam sebuah gambar," kata Argo, Minggu (22/8/2021).

Namun begitu, Argo meminta anak muda juga tetap mengetahui lokasi yang tepat untuk membuat lukisan tersebut.

Sayangnya, Polri tidak menjelaskan lokasi yang tepat membuat mural tersebut.

"Kita mengapresiasi daripada anak-anak muda, anak-anak yang bisa mengapresiasi atau yang memberikan inspirasinya yang dituangkan dalam suatu bentuk lukisan. Tapi dibikin harus di tempat yang semestinya," jelasnya.

Argo kemudian mencontohkan mural kritikan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) 404: Not Found di Tangerang. Dalam kasus ini, Polri mengaku tidak bertindak represif terhadap pembuat mural.

Ia menyampaikan penyidik Polri tak memproses pembuat mural tersebut. Baginya, mural itu hanya bagian dari kritikan terhadap pemerintah.

"Tentunya dari pihak kepolisian sesuai dengan apa yang disampaikan Kabareskrim. Kita tidak represif. Kita menghargai daripada ekspresi masyarakat dalam memberikan jiwanya. Apa sih yang dituangkan dalam suatu bentuk itu. Untuk sementara polisi tidak memproses," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Polri Apresiasi Milenial Pembuat Mural Kritik Jokowi, 'Tapi Harusnya Dibikin di Tempat Semestinya'

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved