News Video
Bobby Nasution Sebut Masih Kaji Jadikan Syarat Wajib Tunjukkan Sertifikat Vaksin Untuk Masuk Mal
Wali Kota Medan, Bobby Nasution mengatakan masih mengkaji mengenai apakah syarat wajib vaksin diterapkan untuk dapat masuk ke pusat perbelanjaan.
Wali Kota Bobby Sebut Masih Kaji Jadikan Syarat Wajib Tunjukkan Sertifikat Vaksin Untuk Masuk Mal
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 di Medan diperpanjang sejak 24 Agustus hingga 6 September 2021.
Terdapat beberapa perubahan aturan termasuk pusat perbelanjaan atau Mal yang sudah boleh buka dengan pembatasan 50 persen pengunjung.
Beberapa Mal di Medan pun telah beroperasi di antaranya menerapkan wajib menunjukkan sertifikat vaksin untuk bisa masuk ke dalam Mal.
Wali Kota Medan, Bobby Nasution mengatakan masih mengkaji mengenai apakah syarat wajib vaksin diterapkan untuk dapat masuk ke pusat perbelanjaan.
"Kalau yang boleh masuk mal itu yang sudah divaksin berarti hanya 400 an ribu orang yang bisa masuk. Untuk itu sekarang masih kita kaji apakah syarat masuk mal itu yang sudah divaksin atau tidak mengingat masih sedikit cakupan vaksin kita," ujar Bobby, Rabu (25/8/2021).
Bobby mengatakan dalam Surat Edaran perpanjangan PPKM yang dikeluarkan memang tidak dipaksakan apakah pihak mal mewajibkan syarat sertifikat vaksin atau tidak.
"Belum kita kaji. Yang paling penting adalah pengawasan itu internal dari mal dulu seperti satgas Covidnya dulu. Mereka dulu yang harus dikasih pemahaman dengan benar," tuturnya.
"Jangan yang tidak pakai masker boleh masuk, jangan hanya cek cek suhu karena sekarang banyak OTG dan kerumunan dari setiap tenant itu harus diberi pemahaman, seperti tempat makan harus berjarak," katanya.
Sisa 13 Ribu Dosis Vaksin
Bobby mengaku saat ini stok vaksin Covid-19 di Kota Medan masih terbatas.
Saat ini, kata Bobby, stok vaksin yang tersisa sebanyak 13 ribu dosis.
"Sisa vaksin kita hari ini tersisa ada sekitar 13 ribu dosis. Vaksinasi kalau target kita masih sangat baik produktivitasnya. Namun masih terbatas karena harus berjalan dengan stok vaksin yang ada," ungkapnya.
Dikatakannya, jika stok vaksin lebih stabil maka pelaksanaan vaksinasi akan lebih baik dan angka penambahan jumlah warga yang menerima vaksin akan meningkat cepat.
"Kalau kita diberikan stok yang lebih kami pastinya bisa lebih produktif lagi.
Ini yang menjadi salah satu kendala dalam produktivitas, yakni stok vaksinnya," katanya.