Taliban Tidak Sekuat yang Dikira Orang, Ratusan Pasukannya Tewas dan Ditawan di Lembah Panjshir
Akun twitter Northern Alliance @NA2NRF mengunggah postingan 120 pasukan Taliban ditawan pasukan perlawanan Anti-Taliban.
''Tetapi jika mengikuti kehendak saya, saya akan dengan senang hati menyaksikan mereka dibakar hidup-hidup di tiang pancang. Sehingga semua daging dan tulangnya terbakar dan berubah menjadi abu dari pada abunya dicampur dengan kotoran anjing,'' katanya.
Selain itu, pemimpin perlawanan Ahmad Massoud mengatakan Taliban tidak sekuat yang diyakini banyak orang. Katanya, pemerintahan Afghanistan jatuh karena kelemahan pemerintah dan kepemimpinan militer Afghanistan. Sayangnya, mantan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani malah menyingkirkan jenderal dan perwira bersih.
Sebelumnya pemimpin Taliban Mullah Amir Khan Motaqi mengakui negosiasi dengan para tetua dan pemimpin suku gagal dan tidak mencapai kesepakatan.
Motaqi mengatakan merupakan kebanggaan besar bagi seluruh bangsa Afghanistan bahwa pendudukan berakhir tetapi orang-orang di Panjshir masih menentang Taliban.
Motaqi berbicara kepada orang-orang Panjshir mengatakan kepada mereka bahwa jangan biarkan mereka yang mendukung perang harus diusir dari provinsi tersebut.
"Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah Afghanistan, pemerintah yang baru mengumumkan amnesti umum dan mengapa rakyat Panjshir masih berada dalam masalah dan mereka tidak memanfaatkan kebebasan itu sendiri," kata Motaqi.
Sebaliknya mantan Wapres Amrullah Saleh dalam posting Facebook-nya pada hari Rabu, 1 September 2021 menyerukan perlawanan anti-Taliban berbasis di Provinsi Panjshir tetapi tidak terbatas pada Provinsi Panjshir saja, tapi untuk seluruh bangsa Afghanistan.
Amrullah Saleh mengatakan perlawanan anti-Taliban yang berbasis di Provinsi Panjshir adalah satu-satunya harapan bagi rakyat Afghanistan yang menentang kekejaman, penjarahan, balas dendam, dan diskriminasi.
Taliban Dipimpin Mullah Hebatullah Akhundzada
Anamullah Samangani, anggota Komisi Budaya Taliban, mengatakan bahwa Mullah Hebatullah Akhundzada, pemimpin tertinggi Taliban, juga akan menjadi pemimpin pemerintahan baru Emirat islam Afghanistan.
“Konsultasi hampir selesai tentang pemerintahan baru, dan diskusi yang diperlukan juga telah diadakan tentang kabinet. Pemerintah Islam yang akan kami umumkan akan menjadi ... model bagi rakyat. Tak perlu diragukan lagi kehadiran Amirul Mukminin (Akhunzada) di pemerintahan. Dia akan menjadi pemimpin pemerintahan dan seharusnya tidak ada pertanyaan tentang ini, ” kata Samangani.
“Nama sistem baru seharusnya bukan republik atau emirat. Ini harus menjadi sesuatu seperti pemerintahan Islam. Hebatullah harus berada di puncak pemerintahan, dan dia tidak akan menjadi presiden. Dia akan menjadi pemimpin Afghanistan. Di bawahnya akan ada perdana menteri atau presiden yang akan bekerja di bawah pengawasannya,” kata Mohammad Hasan Haqyar, pengamat politik.
Taliban telah menunjuk gubernur, kepala polisi dan komandan polisi untuk provinsi dan distrik.
“Emirat Islam aktif di setiap provinsi. Ada gubernur di setiap provinsi yang sudah mulai bekerja. Ada gubernur distrik untuk setiap distrik dan seorang kepala polisi di setiap provinsi yang bekerja untuk rakyat, ” kata Abdul Hanan Haqqani, seorang anggota Taliban.
Meskipun begitu Taliban menyebut bendera nasional atau lagu kebangsaan pemerintahan baru Afghanistan.
Dilindungi Benteng Alam
Lembah Panjshir yang diapit menara batu khas pegunungan Hindu Kush punya reputasi anker sebagai benteng alam yang tidak bisa ditembus.