Breaking News

Taliban Tidak Sekuat yang Dikira Orang, Ratusan Pasukannya Tewas dan Ditawan di Lembah Panjshir

Akun twitter Northern Alliance @NA2NRF mengunggah postingan 120 pasukan Taliban ditawan pasukan perlawanan Anti-Taliban.

Editor: Tariden Turnip
twitter
Taliban Tidak Sekuat yang Dikira Orang, Ratusan Pasukannya Tewas dan Ditawan di Lembah Panjshir. Pemimpin perlawanan Anti Taliban Ahmad Massoud mengunjungi pasukannya 

Kondisi geografisnya membuat seisi lembah mudah dipertahankan dengan jumlah pasukan yang kecil.

Kawasan lembah yang didiami etnis Tajik itu dulu melindungi Mujahiddin Afganistan dari gempuran Uni Sovyet pada dekade 1970an, dan kini dijadikan markas baru sisa koalisi anti-Taliban.

Bahkan selama era Republik Islam Afganistan, kawasan ini diakui sebagai yang paling aman, di mana warga asing bisa berkegiatan di luar tanpa dikawal pasukan bersenjata.

"Kami tidak akan membiarkan Taliban memasuki Panjshir, dan akan melawan dengan semua daya dan upaya," kata seorang warga lokal kepada AFP.

Lokasi Provinsi Panjshir, provinsi terkecil di Afghanistan yang kini menjadi pusat perlawanan Anti-Taliban
Lokasi Provinsi Panjshir, provinsi terkecil di Afghanistan yang kini menjadi pusat perlawanan Anti-Taliban (bbc)

Man

Dihuni Orang-orang 'berani'

Setidaknya 150.000 hingga 200.000 orang dilaporkan tinggal di Lembah Panjshir. Mayoritas mereka bertutur dalam bahasa Dari, salah satu bahasa utama Afghanistan. Mereka berlatar etnis Tajik.

Seperempat populasi Afghanistan yang total berjumlah 38 juta orang adalah enits Tajik. Meski begitu warga Panjshir tidak memiliki kaitan erat dengan Tajikistan, tetangga Afghanistan di sisi utara. Mereka memiliki identitas lokal sendiri.

Shakib Sharifi, mantan direktur jenderal perencanaan di Kementerian Pertanian Afghanistan, menyebut penduduk di Lembah Panjshir sebagai orang-orang "yang mungkin paling berani di Afghanistan".

Dia berkata, penduduk lembah itu tidak dapat didamaikan dengan Taliban. Mereka saling bermusuhan, "tapi dalam cara yang 'positif".

Kemenangan bersejarah melawan pasukan Inggris, Uni Soviet, dan Taliban, kata Sharifi, membuat mereka semakin berani.

Setelah kekalahan Taliban pada tahun 2001, status lembah itu naik dari distrik menjadi provinsi. Ini salah satu provinsi terkecil di Afghanistan.

"Keputusan untuk menjadikannya sebagai provinsi kontroversial," kata Dr Antonio Giustozzi, peneliti senior di Royal United Services Institute (RUSI).

Sisa-sisa tank Uni Soviet yang kini jadi bukti kekuatan Lembah Panjshir menghadapi pasukan pendudukan termasuk Taliban
Sisa-sisa tank Uni Soviet yang kini jadi bukti kekuatan Lembah Panjshir menghadapi pasukan pendudukan termasuk Taliban (afp)

Giustozzi berkata, milisi Panjshir memiliki banyak kekuatan di awal dekade 2000-an. Mereka terlibat dalam upaya merebut Kabul dan menjadi "pemangku kepentingan nomor satu".

Para pemimpin Panjshir diberi posisi penting di pemerintahan dan militer. Lembah itu menjadi otonom dan merupakan satu-satunya provinsi yang gubernurnya ditunjuk dan harus berstatus warga lokal.

"Biasanya, gubernur harus terlihat lebih loyal kepada pemerintah daripada penduduk lokal," kata Giustozzi. "Aturan Panjshir berbeda."

Penting dan strategis

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved