Kepala Intelijen Ini Ungkap Pergerakan Mata-mata Rusia dan China yang Disebutnya Bak Teroris
Kehadiran varian Mu menjadi perhatian setelah WHO mengumumkan bahwa mereka sedang terus memantau varian baru virus corona tersebut.
Tapi, satu hal harus yang harus dikhawatirkan dari varian ini adalah memiliki mutasi genetik P681H.
Dimana mutasi tersebut juga ditemukan pada varian Alpha yang pertama kali terdeteksi di Kent, Inggris, dan telah dikaitkan dengan transmisi yang lebih cepat.
Mutasi lain, termasuk E484K dan K417N, dapat membantu virus menghindari pertahanan kekebalan.
Saat ini, WHO juga sedang memantau empat voi lainnya Pertama, varian Eta, yang pertama kali terdeteksi di beberapa negara pada Desember 2020. Kedua varian Iota, pertama kali terdeteksi di AS pada November 2020.
Ketiga, varian Kappa, pertama kali terdeteksi di India pada Oktober 2020. Keempat, varian. Lambda, pertama kali terdeteksi di Peru pada Desember 2020.
Selain itu, WHO sedang memantau empat varian virus corona yang menjadi perhatian atau variants of concern (voc). Pertama, varian Delta yang pertama kali terdeteksi di India. Kedua, varian Alpha, pertama kali terdeteksi di Inggris. Ketiga, varian Beta, pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan. Keempat, varian Gamma, pertama kali terdeteksi di Brasil.
Dirilis pada Selasa (31/8/2021), WHO melaporkan bahwa varian Mu di Kolombia telah mencapai 290 kasus.
Di Amerika Serikat, virus ini mendominasi 37 persen infeksi corona dengan total kasus varian Mu sebanyak 1.466 kasus. Di Meksiko, total kasus varian Mu mencapai 341, lalu Kanada 43 kasus, dan Venezuela 5 kasus.
Selain itu, Brasil juga mendeteksi Covid-19 varian Mu sebanyak 10 kasus, Peru menemukan 13 kasus, Ekuador ada 168 kaus, dan Chili dengan 70 kasus.
Varian Mu juga menyebar di sejumlah negara di Eropa, seperti di Inggris dengan total 45 kasus, disusul Spanyol ada 11 kasus, Jerman dengan 7 kasus, Italia dengan 63 kasus, Polandia dengan 6 kasus, Romania dengan 1 kasus, dan Prancis dengan 11 kasus. Turki juga mendeteksi varian Mu. Namun, sejauh ini baru ada dua kasus.
Di Asia, Jepang melaporkan dua kasus pertama varian Mu, kemarin, pada Rabu (2/9/2021).
Japan Times melaporkan, Kementerian Kesehatan Jepang mendeteksi varian Mu dari seorang perempuan berusia 40-an yang tiba dari Uni Emirat Arab pada 26 Juni lalu. Kemudian, varian Mu juga terdeteksi pada seorang perempuan berusia 50 tahun yang tiba dari Inggris pada 5 Juli lalu.
Kehadiran Mu menjadi perhatian setelah WHO mengumumkan bahwa mereka sedang terus memantau varian baru virus corona tersebut. WHO memasukkan varian Mu ke dalam kategori Variant of Interest (VOI).
WHO menyatakan, riset awal menunjukkan mutasi varian itu mengindikasikan risiko kebal terhadap vaksin. Mereka pun menyerukan studi lanjutan untuk memahami lebih lanjut mengenai varian Mu.
Baca juga: Kekuatan China Meningkat Drastis di Tengah Pandemi Covid-19, Ini Kata Pakar
Baca juga: Pakar Ungkap Agenda China Manfaatkan Situasi Pandemi, Pantas Saja Covid-19 Semakin Menggila
Kepala Intelijen Ini Ungkap Pergerakan Mata-mata Rusia dan China yang Disebut Bak Teroris