Martabak Gandaria, Salah Satu Kuliner di Kota Medan Yang Tawarkan Cita Rasa Berbeda
Ia menceritakan bahwa martabak yang dijualnya ini menawarkan rasa martabak yang berbeda dari yang lainnya.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Martabak menjadi salah satu makanan favorit di Kota Medan.
Citarasa yang gurih menjadikan makanan ini banyak digemari oleh berbagai kalangan.
Namun, setiap penjual memiliki ciri khas rasanya masing-masing, salah satunya martabak Gandaria yang terletak di Jalan Setia Budi, Kecamatan Medan Sunggal.
Bibie adalah owner martabak Gandaria.
Ia menceritakan bahwa martabak yang dijualnya ini menawarkan rasa martabak yang berbeda dari yang lainnya.
Pembeli juga bisa memilih adonan sendiri sesuai selera. Selain itu, martabaknya juga tahan lama tanpa bahan pengawet.
"Bedanya sama martabak lain, kalau disini pembeli bisa memilih adonan sendiri, ditambah lagi martabak kita tetap lembut walaupun sudah satu hari," kata Bibie kepada Tribun-medan.com, Minggu (12/9/2021).
Baca juga: Venna Melinda Ternyata Mandikan Verrell Bramasta Sejak Bocil Pakai Air Mineral Galon, Ini Alasannya
Ia menyebutkan bahwa martabatnya ini sudah buka sejak 2018 silam. Dan telah memiliki tiga cabang di Kota Medan.
"Sudah ada tiga cabang, di Jalan Karya Wisata, Jalan Menteng dan di Jalan Setia Budi," tuturnya.
Bibie menyebutkan ada tujuh macam adonan rasa yang ditawarkan, yakni original, pandan, red velvet, green tea, brwonies, black sweet dan taro.
"Untuk toppingnya banyak pilihan, ada mesis, kacang keju, srikaya, nutella, ovomaltine, jagung, oreo, milo dan masih banyak lagi, menu premium lain" ucapnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan untuk menu yang paling laris yakni red velved, creamcheese dan oreo.
Untuk harga martabak ini dibandrol dengan harga kisaran Rp 20 ribu sampai Rp 50 perporsinya.
"Yang paling laris itu rasa red velved, creamcheese dan oreo. Harganya macam-macam tergantung pilihan menu. Kalau untuk adonan gratis, toppingnya yang bayar," sebut Bibie.
Bibie menjelaskan, perharinya satu cabang berhasil menjual puluhan porsi. Berbeda dimasa sebelum pandemi.
"Belasan sampai puluhan porsilah kalau sekarang. Tapi sebelum pandemi bisa sampai ratusan yang laku," ujarnya.
Baca juga: Demi Memastikan Prokes Diterapkan, Tim Satgas Covid-19 Keliling Pasar Tradisional di Kota Medan
Salah satu seorang pengunjung, Cece menyebutkan bahwa ia sering membeli martabak disini.
Dia menjelaskan martabat disini memang memiliki cita rasa yang berbeda dengan yang lainnya.
"Sering beli disini, sudah langganan juga. Martabak disini memang beda menurut saya, lebih lembut. Kita juga bisa milih mau adonan apa," pungkasnya.
(cr11/tribun-medan.com)