Warga Keluhkan Tukang Parkir yang Sesuka Hati Minta Uang : Enak Kali Duduk-duduk Dapat Duit
Sejumlah warga kota Medan mengeluhkan tukang parkir yang terkadang sesuka hati meminta uang parkir
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Sejumlah warga kota Medan mengeluhkan tukang parkir yang terkadang sesuka hati meminta uang parkir kepada warga yang bahkan tidak memarkirkan kendaraannya.
Salah satu warga, Desy Sihotang menjelaskan, ia dan temannya pernah mengalami hal tersebut sewaktu berada di depan salah satu ATM Jalan Doktor Mansyur, Kecamatan Medan Selayang.
Baca juga: Berani Tampil Sambil Cover Lagu Pop, Nissa Sabyan Malah Tuai Hujatan Lagi dari Netizen, Ada Apa?
"Awalnya kan kita mau ambil duit di ATM, teman saya jaga motor, saya ke dalam ATM. Tiba-tiba pas kita mau balik pulang, dia (tukang parkir) minta uang parkir, padahal kita enggak ada nitip motor dan teman saya juga duduk di atas motor. Dia juga enggak ada markirin kita, dia cuma duduk liatin dari jauh dan itu jaraknya lumayan jauh,"
"Tiba-tiba pas kita mau pulang, kita disamperin sama tukang parkir itu. Terus dia minta uang parkir, mintanya juga ngotot. Alasannya mau ngejar setoran, padahal yang kita tahu aturan parkir kita bayar parkir kalau kita nitip motor atau pun motor kita tinggal di situ," ujar Desy, Minggu (12/9/2021).
Desy dan temannya pun akhirnya memilih menolak memberi uang parkir dan pergi dari lokasi tersebut.
"Kami tolaklah, enak kali dia duduk-duduk saja dapat duit. Toh juga dari awal dia cuma duduk, enggak ada markirin kita. Setelah itu dia langsung marah-marah, enggak enak sih omongan dia, agak kasar gitu," katanya.
Warga lainnya, Bayu pun pernah mengalami hal serupa.
Saat itu, ia dan kakaknya membeli makan di salah satu rumah makan yang ada di Jalan Brigjend Katamso.
Baca juga: DUA MENTERI Terjun Langsung Berikan Bantuan Tunai bagi Pedagang Kaki Lima dan Warung (BT PKLW)
Setelah selesai membeli nasi bungkus tersebut, saat hendak pergi, seorang juru parkir pun datang menghampiri dan meminta uang parkir.
Padahal, sepanjang memesan makanan ia duduk di sepeda motor miliknya.
"Saya juga pernah kayak gitu, waktu beli makan di Jalan Brigjend Katamso sana. Sampai di sana, kakak saya turun, dia yang masuk ke dalam pesan makanannya. Saya duduk di kereta (sepeda motor) saja nunggu dia,"
"Memang saya lihat tukang parkir itu sudah lihat-lihat saya. Ternyata waktu kami mau pulang, betulan didatangi tukang parkir itu. Dia minta duit matanya sambil melotot kayak nakut-nakuti gitu. Karena kakak saya takut dan kami pun enggak mau cari masalah, ya jadinya dikasih kakak saya lah dua ribu," jelasnya.
Karena kejadian itu, saat dalam perjalanan pulang, ia dan kakaknya pun merasa kesal dengan cara juru parkir yang sesuka hati meminta uang pada mereka.
Sementara, warga lainnya Ilham berpendapat, kebanyakan juru parkir di Kota Medan hidupnya terlalu enak.